Ahad 09 Mar 2025 07:29 WIB

Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Berpotensi Kerek Angka Pengangguran

Penundaan pengangkatan para abdi negara diduga berkaitan dengan efisiensi anggaran.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Peserta mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 formasi Kemenlu di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Peserta mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 formasi Kemenlu di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini menunda jadwal pengangkatan calon pengawai negeri sipil (CPNS) menimbulkan reaksi dari publik. Pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menilai, langkah tersebut merupakan bentuk krisis kredibilitas pemerintah, yang menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang luas.

Masalah yang pasti muncul adalah angka pengangguran berpotensi meningkat dalam beberapa bulan ke depan. "Penundaan pengangkatan CPNS 2024 hingga Oktober 2025 telah menimbulkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran di kalangan masyarakat," kata Achmad dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (8/3/2025).

Baca: TNI Kawal Pemulangan 84 WNI Korban TPPO Online Scam di Kamboja

Achmad menilai, penundaan pengangkatan para abdi negara tersebut berkaitan dengan masalah efisiensi anggaran. Pemerintah menyatakan, keputusan itu dibuat bukan karena faktor pemangkasan anggaran, melainkan langkah strategis agar seluruh CPNS diangkat bersamaan. Meski begitu, kata dia, beberapa pihak meragukan alasan tersebut.

"Penundaan pengangkatan CPNS dapat berdampak pada pengeluaran pemerintah, terutama terkait gaji dan tunjangan yang seharusnya dibayarkan. Dengan menunda pengangkatan, pemerintah dapat menunda pengeluaran tersebut yang secara tidak langsung berkontribusi pada efisiensi anggaran," ujar Achmad.

Baca: TNI Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas Impor dari Malaysia

Dia menyebut, sulit untuk memastikan efisiensi anggaran memang menjadi faktor utama dalam keputusan tersebut, tanpa data transparan mengenai anggaran dan perencanaan pemerintah. Pemerintah hingga kini belum juga merilis APBNKita Januari 2025.

Atas ketidaktransparansian itu, menurut Achmad, keputusan tersebut memicu reaksi keras dari para peserta yang telah lulus seleksi. Muncul petisi penolakan penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 yang menunjukkan ketidakpuasan dan keresahan para calon ASN terhadap kebijakan tersebut.

Banyak di antara mereka telah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya, dengan harapan segera diangkat sebagai ASN. Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran akan peningkatan angka pengangguran dalam beberapa bulan ke depan. "Langkah pemerintah menunda pengangkatan CPNS dapat dianggap sebagai blunder jika tidak disertai dengan solusi bagi para peserta yang terdampak," ujar Achmad.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement