Kamis 13 Mar 2025 16:19 WIB

Semarakkan Ramadhan, Masjid di Aceh Distribusikan Bubur Kanji Rumbi untuk Takjil

Pengurus Masjid di Aceh Timur bagikan kanji rumbi gratis setiap hari.

Warga memasak kanji rumbi di Desa Beurawe, Banda Aceh, Aceh  Ahad (3/4/2022). Kanji Rumbi yang terbuat dari beras, rempah-rempah, dedaunan, dan sayur sayuran tersebut merupakan salah satu menu yang sangat digemari warga Aceh saat berbuka puasa pada bulan Ramadhan karena yang dipercaya berkhasiat untuk menjada stamina tubuh.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warga memasak kanji rumbi di Desa Beurawe, Banda Aceh, Aceh Ahad (3/4/2022). Kanji Rumbi yang terbuat dari beras, rempah-rempah, dedaunan, dan sayur sayuran tersebut merupakan salah satu menu yang sangat digemari warga Aceh saat berbuka puasa pada bulan Ramadhan karena yang dipercaya berkhasiat untuk menjada stamina tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pengurus Masjid di Kabupaten Aceh Timur memasak dan membagikan 'kanji rumbi' secara gratis sebagai menu berbuka puasa kepada masyarakat setiap hari selama Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.

Sekretaris Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Aceh Timur Muhammad Ishak di Aceh Timur, Aceh, Senin, mengatakan seperti di Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut, pengurus masjidnya memasak kanji rumbi setiap hari menggunakan satu wadah besar untuk 250 orang.

Baca Juga

"Bukan hanya di masjid besar Kecamatan Idi Cut, tetapi kanji rumbi juga dimasak di sejumlah lokasi lain, seperti Masjid Agung Darussalihin Idi dan Masjid Usmani Beunot. Semuanya memasak dalam satu wadah besar juga," kata Muhammad Ishak.

Kanji rumbi merupakan bubur khas Aceh yang kaya rempah. Sebagian besar kanji itu disajikan untuk warga yang sedang menempuh perjalanan jauh dan juga dihidangkan untuk para jamaah tarawih.

Selain untuk berbuka puasa jamaah masjid, masyarakat bisa mengambilnya untuk dimakan di rumah. Setiap sore warga setempat membawa plastik untuk mengambilnya.

Tradisi kanji rumbi di Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut tersebut, kata Muhammad Ishak, sudah membudaya. Tradisi itu sudah berlangsung sejak beberapa generasi.

Muhammad Ishak menyebutkan biaya membuat kanji rumbi tersebut berasal dari sumbangan masyarakat dan juga pengurus masjid. Ada juga biayanya dari kas masjid.

"Untuk tukang masak kanji rumbi tersebut ditentukan seminggu sebelum memasuki Ramadhan. Yang memasak kanji rumbi tersebut mendapatkan upah," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement