REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mendukung gagasan penetapan pahlawan nasional bagi mendiang Yusuf Bilyarta (YB) Mangunwijaya atau akrab disapa Romo Mangun. Agustina menilai, sepanjang hidupnya Romo Mangun telah menunjukkan dedikasinya untuk masyarakat dan negara Indonesia.
"Beliau adalah pejuang kekinian ya. Beliau hidup di antara dua zaman yang jarang dimiliki oleh banyak orang. Ketika masa perjuangan kemerdekaan, beliau menjadi tentara rakyat Indonesia. Tetapi setelah Indonesia merdeka, beliau tidak berhenti berjuangn," kata Agustina saat melakukan prosesi giat Misa Kudus di Gereja Katedral Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/3/2025).
Menurut Agustina, sosok YB Mangunwijaya tidak hanya dikenang sebagai Romo di Keuskupan Agung Semarang. Ia juga dikenal sebagai budayawan, arsitek, penulis, aktivis sosial, dan pembela masyarakat kecil.
"Beliau ini gembala yang tidak hanya menggembala domba-dombanya di altar ya karena dia adalah Romo tetapi langsung terjun ke masyarakat," kata Agustina.
Dia menambahkan, pada masa pemerintahan Soeharto, Romo Mangun sering terlibat dalam kegiatan aktivisme untuk membela hak-hak rakyat. "Contohnya adalah ketika beliau berada di Kali Code kemudian membela hak teman-teman yang pada saat pembangunan Waduk Kedung Ombo," ujarnya.
Agustina menilai, buah pikiran Romo Mangun yang dituangkan dalam bentuk tulisan juga sudah menginspirasi banyak kalangan. "Karya tulisannya berbagai macam, termasuk di antaranya novel yang paling saya sukai itu 'Burung-Burung Manyar', itu menggerakkan, mencerahkan pikiran manusia. Ini yang mungkin orang enggak begitu aware ya. Tahunya kan selalu hal yang monumental gitu," ucapnya.
Semua faktor tersebut yang membuat Agustina mendukung YB Mangunwijaya atau Romo Mangun ditetapkan sebagai pahlawan nasional. "Menurut saya pengusulan Romo Mangun Wijaya sebagai pahlawan nasional adalah sesuatu yang sangat baru yang mungkin belum pernah ada ya. Tentara nasional, penggerak, dia juga pastor dan seorang penulis. Ini unik menurut saya," kata Agustina.