Senin 21 Apr 2025 12:04 WIB

Nusron Bantah Ada Matahari Kembari: Menteri Pembantu Presiden Jenderal Prabowo

Masa wartawan aja sama media sosial yang menafsirkan. Orang datang silaturahim kok.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid.
Foto: Dok Republika
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menegaskan, jajaran menteri di Kabinet Merah Putih sangat tegak lurus dan loyal kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut dia, menteri yang berkunjung ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo, hanya melakukan silaturahim saja.

"Ya memang tidak ada (matahari kembar) yang namanya menteri pembantu presiden. Presidennya namanya Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto, tegak lurus loyal, loyalitas tunggal sama Bapak Presiden," katanya di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Ahad (20/5/2025) malam WIB.

Baca Juga

Dia pun heran, kunjungan menteri ke kediaman Jokowi pada suasana Lebaran, ditafsirkan ada matahari kembar di pemerintahan. "Enggak ada itu, di dunia itu matahari satu, bulan satu. Enggak ada matahari kembar," kata Nusron.

Sekali lagi, Nusron menyebut, silaturahim pada bulan Syawal adalah hal yang lumrah. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar khalayak umum tidak berlebihan dalam menafsirkan pertemuan para menteri dengan Jokowi tersebut.

"Jadi jangan dimaknai seperti itu ya, ini bulan Syawal, jangan dikotori dengan persepsi-persepsi seperti itu, silaturahmi itu netral dalam bulan Syawal dan itu ajaran agama Islam dan juga ajaran bangsa Indonesia. Jangan kemudian dimaknai yang bukan-bukan, kalau kemudian datang ke sini dianggap ini, datang ke sini dianggap ini, itu kan sisi kemanusiaan orang, bukan sisi jabatan," ujar Nusron.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement