Sabtu 26 Apr 2025 20:51 WIB

Pabrik BYD di Subang Diganggu Ormas Preman, MPR Minta Pemda Tegas Agar Investor tak Kabur

Jangan sampai investor masuk Indonesia tidak mendapat jaminan keamanan.

Pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, diganggu ormas.
Foto: REUTERS
Pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, diganggu ormas.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pembangunan pabrik kendaraan listrik China BYD di Subang, Jawa Barat, sempat diganggu aksi premanisme oleh sebuah ormas. Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno pun meminta pemerintah daerah tegas menangani aksi premanisme agar investor tidak kabur.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana BYD, saya kira pemerintah daerah perlu tegas untuk menangani ini, jangan sampai investor masuk Indonesia tidak mendapat jaminan keamanan," katanya seperti diunggah di akun Instagramnya @eddy_soeparno, yang dikutip Sabtu, 26 April 2025.

Baca Juga

Saat terbang ke China, Edddy berkunjung ke kantor pusat perusahaan teknologi Huawei di Shenzhen, provinsi Guangdong untuk membicarakan kerja sama akselerasi teknologi. Pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 17 April 2025 itu, merupakan salah satu agenda dari rangkaian kunjungan Eddy Soeparno ke Cina pada 13-17 April 2025.

"Kerja sama Indonesia dan Cina bisa terus dikembangkan termasuk bidang informasi, teknologi dan khususnya AI (artificial intelligence) yang semakin berperan dalam kegiatan sehati-hari. Saya kira Huawei juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan stakeholders dan pengambil kebijakan di Indonesia," kata Eddy seperti dinukil dari Antara di Beijing.

Eddy juga sempat bertemu Ketua Komite Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Cina (CPPCC) Wang Huning, Wakil Menteri Lingkungan dan Ekologi Guo Fang dan mengunjungi Beijing Municipal Administrative Center (BMC) di Beijing. Di kantor Huawei, Eddy telah bertemu dengan Wakil Presiden Urusan Luar Negeri Huawei Technologies Wang Ke dan Direktur Asian Affairs Huawei Global Anna Liu.

Tak hanya itu, Eddy juga berkunjung ke pabrik mobil listrik BYD. "Rangkaian pertemuan ini adalah upaya memperkuat hubungan China dan Indonesia di bidang industri, teknologi, perdagangan dan juga transisi energi," ucap Eddy.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Eddy Soeparno (@eddy_soeparno)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement