Selasa 13 May 2025 14:52 WIB

Legislator Dorong TNI Perbaiki Sistem Keamanan Pengelolaan Amunisi

Selain akan memanggil Panglima TNI dan KSAD, DPR melihat anomali korban warga sipil.

Rep: Rizky Suryarandika/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Empat prajurit TNI AD yang meninggal akibat ledakan saat pemusnahan amunisi afkir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/4/2025).
Foto: Republika.co.id
Empat prajurit TNI AD yang meninggal akibat ledakan saat pemusnahan amunisi afkir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Lola Nelria Oktavia menyoroti peristiwa pemusnahan amunisi afkir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/4/2025), yang menyebabkan 13 korban meninggal, termasuk empat prajurit TNI AD. Lola pun mendorong perbaikan pengelolaan amunisi tidak layak pakai yang akan dimusnahkan.

Lola mengaku sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian setempat. Dari informasi yang diterimanya, peristiwa pemusnahan amunisi bukan kegiatan yang pertama dilaksanakan. 

Baca Juga

"Jarak dengan Polres (Garut) juga sekitar tiga jam. Jadi seharusnya sudah ada pertimbangan yang matang termasuk dalam hal pengalaman penyelenggaraan kegiatan yang mempertimbangkan keamanan dan keselamatan masyarakat," kata Lola dalam keterangan pers di Jakarta pada Selasa (13/5/25)

 

Kendati demikian, Lola menekankan, semua pihak harus menunggu hasil investigasi resmi yang dilakukan TNI AD. Sehingga masyarakat tak perlu melakukan spekulasi. "Mari kita tunggu hasil investigasi resmi untuk memastikan keadilan bagi para korban. Tidak perlu Ada spekulasi Yang terlalu dini atas peristiwa ini," ujar anggota Fraksi Nasdem DPR tersebut.

 

Lola menekankan, TNI dan Polri diharapkan dapat memberikan transparansi dalam penanganan kasus yang menewaskan sembilan warga sipil itu. "Sekaligus memperbaiki sistem keamanan dalam pengelolaan amunisi. Jangan sampai kejadian serupa terulang atau terjadi di tempat lain," ucap Lola.

 

Selain itu, Lola menyampaikan duka cita yang mendalam untuk para korban. Dia mengakui, peristiwa tersebut menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban maupun masyarakat luas.  "Korban luka juga harus mendapatkan penanganan cepat dan perawatan terbaik agar jumlah korban jiwa tidak bertambah," kata Lola. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement