Ahad 05 Jan 2025 17:21 WIB

Eksponen Fusi PPP 1973 Dukung Calon Ketum PPP dari Internal maupun Eksternal

Mereka harus mampu menjalankan 6 prinsip perjuangan dan 5 Khidmat PPP

Juru bicara Eksponen Fusi PPP 1973,  Prof Husnan Bey Fanani.
Foto: istimewa/doc humas
Juru bicara Eksponen Fusi PPP 1973, Prof Husnan Bey Fanani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Eksponen Fusi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1973, menyatakan mendukung calon ketua umum PPP, baik yang berasal dari internal maupun eksternal PPP.

Eksponen Fusi PPP 1973, pada Ahad (5/1/2024), menggelar konferensi pers untuk merespon rencana pengurus PPP yang akan menggelar muktamar pada akhir April, atau awal Mei 2025 di Bali. Salah satu agenda dalam Muktamar PPP ini untuk emilih ketua umum partai berlambang Ka’bah tersebut. 

Dalam pernyataannya, mereka menyatakan mendukung calon-calon ketua umum PPP, yang memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin PPP. Serta pemimpin PPP yang dapat menjadi panutan bagi Umat Islam dan Bangsa Indonesia. 

Dalam siaran pers disebutkan Eksponen Fusi PPP 1973, yang mendukung pernyataan sikap ini di antaranya KH. Zarkasih Nur (Nahdlatul Ulama), KH. Husnan Bey Fananie (Persaudaraan Muslimin Indonesia/Parmusi), Achmad Farial (Serikat Islam/SI), Irena R. Rusli Halil (Partai Tarbiyah Indonesia/Perti), dan Assoc. Prof. Dr. TB Massa Djafar. 

“Eksponen Fusi PPP 1973 mendukung pencalonan, calon-calon Ketua Umum PPP dan Pengurus PPP yang akan maju dalam Muktamar, baik dari internal maupun eksternal,” kata KH Husnan Bey Fanani, yang menjadi juru bicara konferensi pers, Ahad (5/1/2025). 

Calon-calon ketua umum dan pengurus PPP yang dinilai memiliki kapasitas adalah mereka yang mampu menjalankan 6 prinsip perjuangan dan 5 Khidmat PPP sesuai Khitthah pada tahun 1973. 

Sejumlah calon dari internal, di antaranya H. Habil Maranti (anggota DPR RI periode 1999-2009) dan Taj Yasin dari Nahdlatul Ulama; Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie (anggota DPR 2009-2014, dubes RI untuk Republik Azerbaijan 2016-2020) dan Hasrul Azwar (dubes RI untuk Maroko dari Parmusi 

Calon lainnya adalah Achmad Farial (anggota DPR 1999-2019) dari Sarikat Islam; serta Anwar Sanusi (anggota DPR RI dan KPKPN RI 1997-2014) calon dari Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti). 

Adapun calon eksternal (non kader) di antaranya Din Syamsuddin (Ketum PP Muhammadiyah 2005-2015), Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul),  Hamdan Zoelva (ketua MK 2013–2015), Dudung Abdurrachman (Kepala Staf Angkatan Darat ke-33), Sandiaga Salahudin Uno, Ahmad Yani (Ketum Partai Masyumi); dan Ridho Rahmadi (Ketum Partai Ummat). 

“Kami mengharapkan calon-calon Ketua Umum PPP, baik dari internal maupun dari eksternal memiliki sifat-sifat yang jujur, dipercaya, amanah, cerdas dan integritas,” ungkap Husnan Bey. 

Dalam siaran pers disebutkan pula, kehadiraan Eksponen Fusi PPP 1973,  merupakan bentuk keprihatinan dan rasa tanggung jawab atas kegagalan PPP dalam Pemilu 2024 lalu, yang mengakibatkan gagalnya PPP masuk ke Senayan. 

“Sehingga kami ikut terpanggil untuk turun berjuang bersama-sama guna mengembalikan PPP kembali menjadi Partai Islam yang disegani dan Rumah Besar Politik bagi Umat Islam Indonesia,” kata Husnan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement