Jumat 30 May 2025 21:05 WIB

Update Korban Tewas Longsor Galian C di Cirebon 14 Orang, Pencarian Sementara Dihentikan

Tim SAR Gabungan mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Longsor terjadi di Galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Foto: Dok Republika.
Longsor terjadi di Galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Korban meninggal akibat longsornya area galian C Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, yang berhasil ditemukan hingga petang ini sudah mencapai 14 orang, Jumat (30/5/2025). Upaya pencarian untuk sementara dihentikan.

Dandim (Komandan Distrik Militer) 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Mukhammad Yusron, mengatakan, upaya pencarian dihentikan sementara karena minimnya pencahayaan. Selain itu, dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Baca Juga

“Karena tentunya pencahayaan ini cukup terbatas sehingga dihentikan sementara sampai dengan jam saat ini, kurang lebih jam 17.20 WIB. Selanjutnya, untuk besok akan dilanjutkan untuk pencarian pukul 07.00 WIB,” kata Yusron.

Sementara itu, untuk korban meninggal dunia yang sudah ditemukan sebanyak 14 orang. Selain itu adapula sejumlah korban luka yang dirawat di rumah sakit. 

Sementara itu, mengenai adanya korban lain yang diduga masih tertimbun material longsoran, Yusron mengatakan, akan mengumpulkan para kepala desa di wilayah setempat serta stakeholder lainnya untuk dilakukan pendataan. Pasalnya, hingga saat ini jumlah korban masih simpang siur.

“Untuk saat ini memang datanya masih simpang siur. Di dalam itu ada yang bilang sampai delapan orang lagi, 10 orang lagi. Ada juga yang bilang tadi saksi setelah kita panggil, di balik batu itu kan ada cowakan atau lorong, jadi juga ada masyarakat yang bekerja di situ,” ucapnya.

“Kita tidak tahu jumlah pastinya, sehingga supaya tidak terjadi perkiraan yang tidak jelas, kita kumpulkan para kepala desa dengan stakeholder terkait supaya ini ada data awal,” tambahnya.

Dengan adanya data dari para kepala desa mengenai warganya yang hilang, maka target dalam upaya pencarian korban menjadi jelas. Selain itu, dibuka pula posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement