Rabu 04 Jun 2025 22:54 WIB

Jamaah Haji Bergerak ke Arafah, 221 Ribu Dijadwalkan Datang Bertahap

Sebanyak 221 ribu jamaah asal Indonesia dijadwalkan tiba di Arafah secara bertahap.

Ilustrasi haji wukuf di arafah  9 zulhijjah
Foto: Republika/Daan Yahya
Ilustrasi haji wukuf di arafah 9 zulhijjah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jamaah haji Indonesia mulai diberangkatkan dari penginapan di Kota Makkah, Rabu (4/5/2025), menuju Padang Arafah untuk wukuf dalam rangka pelaksanaan puncak ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi. Sebanyak 221 ribu jamaah asal Indonesia dijadwalkan tiba di Arafah secara bertahap dan bergelombang hingga Rabu malam (4/6) malam waktu Arab Saudi.

Seluruh armada bus telah disiapkan untuk mengangkut jamaah secara sistematis dari hotel-hotel di kawasan Raudhah, Misfalah hingga Aziziyah. Sistem keberangkatan diatur untuk menghindari kepadatan dan menjaga keselamatan.

Pergerakan jamaah dilakukan secara bergelombang, diangkut dengan bus-bus yang disediakan oleh syarikah. Petugas penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) turut mengatur perjalanan tersebut sejak pagi hari dan akan terus berlangsung hingga malam.

Seluruh jamaah dipastikan tiba di Arafah sebelum waktu wukuf dimulai pada 9 Zulhijah. Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang paling utama dan berlangsung sejak tergelincir matahari (waktu Zuhur) hingga terbenamnya matahari pada hari Arafah. Selama periode tersebut, jamaah akan berkumpul di tenda-tenda berpendingin yang telah disiapkan oleh syarikah.

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar sebelumnya menyampaikan pesan khusus kepada seluruh jamaah agar menggunakan waktu wukuf sebagai momen untuk bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Waktu wukuf adalah saat paling mustajab untuk berdoa. Gunakan dengan sebaik-baiknya untuk memohon ampunan, keselamatan keluarga, bangsa, dan umat manusia,” ujar Menag.

Sementara itu, jamaah safari wukuf, yakni mereka yang lansia, sakit, atau berkebutuhan khusus, akan diberangkatkan menggunakan armada khusus dari hotel transit yang telah ditentukan. Proses pengangkutan mereka dilakukan dengan pengawasan dan pendampingan oleh petugas kesehatan.

Dengan dimulainya pergerakan ke Arafah, rangkaian puncak haji resmi dimulai. Setelah wukuf, jamaah akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam) dan mengumpulkan batu kerikil, sebelum melanjutkan prosesi lontar jumrah di Mina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement