Selasa 17 Jun 2025 19:46 WIB

Perbaikan Jalan di Parung Panjang Butuh Rp 1,2 Triliun, Dedi Mulyadi Ajak Jakarta dan Banten Urunan?

Material dari kawasan itu digunakan untuk pembangunan di Jakarta dan Tangerang.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Jalan Parung Panjang yang kerap rusak. Pemprov Jabar berencana melakukan perbaikan infrastruktur jalan di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Foto: DPR
Jalan Parung Panjang yang kerap rusak. Pemprov Jabar berencana melakukan perbaikan infrastruktur jalan di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berencana melakukan perbaikan infrastruktur jalan di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan untuk mengatasi masalah di kawasan yang selama ini dikenal dengan aktivitas truk tambang material tersebut.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku mendapatkan laporan terkait kondisi warga di Parung Panjang yang terdampak infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat lalu lalang truk tambang di kawasan itu. Selain itu, banyak jalan di kawasan itu yang mengalami kerusakan akibat keberadaan truk.

Baca Juga

"Baru tahun ini pemerintah provinsinya turun tangan menangani," kata dia dalam rapat kerja gubernur mitra praja utama di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Menurut dia, butuh anggaran sekitar Rp 1,2 triliun untuk melakukan perbaikan infrastruktur jalan dengan kualitas bermutu di kawasan Parung Panjang. Namun, ia menambahkan, Pemprov Jabar tidak mungkin menganggarkan perbaikan jalan sebesar Rp 1,2 triliun untuk satu wilayah kecamatan.

"Kan tidak mungkin Jawa Barat (menganggarkan) Rp 1,2 triliun untuk recovery satu kecamatan. Karena kita sangat luas, kecamatannya lebih dari 600 kecamatan," ujar KDM, sapaan Dedi Mulyadi.

Ia menilai, perlu adanya kolaborasi dengan pihak lain untuk mengatasi masalah di Parung Panjang. Pasalnya, kata dia, selama ini material dari kawasan itu digunakan untuk pembangunan di wilayah Jakarta dan Tangerang. Di dua wilayah itu, banyak perhotelan dan perumahan yang dibangun. Sementara di Parung Panjang, warganya justru menerima dampak negatif dari aktivitas tersebut.

"Ini kan sesuatu yang harus segera dibicarakan dan dibahas secara bersama-sama, sehingga pembangunan bisa seiring sejalan. Tidak lagi terjadi perkotaan mengalami kemajuan dan pemajuan, perdesaan mengalami degradasi, kemiskinan dan pemiskinan," kata dia dalam forum yang juga dihadiri oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Banten Andra Soni itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement