Sabtu 21 Jun 2025 15:58 WIB

Iran Kembali Tangkap 22 Orang Terkait Mossad Israel, Terkini di Kota Religi Qom

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Warga Iran saat protes mengutuk serangan Israel di beberapa kota di Iran, setelah shalat Jumat di Teheran, Iran, Jumat, 20 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Warga Iran saat protes mengutuk serangan Israel di beberapa kota di Iran, setelah shalat Jumat di Teheran, Iran, Jumat, 20 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Pihak berwenang telah menangkap 22 orang yang terkait dengan badan intelijen Israel di Qom selama delapan hari perang Israel di Iran, kantor berita Iran, Mehr, melaporkan.

Sejak dimulainya serangan Israel pada 13 Juni 2025, 22 orang telah diidentifikasi dan ditangkap dengan tuduhan terkait dengan badan mata-mata entitas Zionis dan mengacaukan opini publik, kata kantor berita tersebut, mengutip Kepala Intelijen Polisi di Provinsi Iran tengah, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (21/6/2025).

Baca Juga

Pada Kamis (19/6/2025), Iran mengumumkan penangkapan 24 orang dengan tuduhan menjadi mata-mata untuk Israel dan bekerja untuk menodai citra negara tersebut, menurut sebuah pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita Iran, Tasnim.

"Dua puluh empat orang yang memata-matai musuh Zionis di lapangan dan online serta berusaha mengacaukan opini publik, mendistorsi dan menghancurkan citra sistem suci Republik Islam Iran telah ditangkap," ujar Kepala Polisi Teheran Barat, Keyomarth Azizi, dalam pernyataan tersebut.

Sebelumnya pada hari Jumat, kantor berita Tasnim melaporkan bahwa seorang mata-mata berkebangsaan Eropa telah ditangkap.

"Seorang warga negara Eropa yang ingin memata-matai daerah sensitif di negara itu" ditangkap di Iran barat daya, kata badan tersebut, tanpa menyebutkan identitasnya atau tanggal penangkapannya.

"Dia melakukan perjalanan ke negara itu sebagai turis ketika serangan brutal rezim Zionis dimulai," katanya.

Di Provinsi Khuzestan, Iran barat, polisi mengumumkan penangkapan seorang agen Israel dan empat pendukung Israel di kota Masjed Soleiman.

Agen tersebut dibayar untuk menyebarkan rumor, memotret situs-situs sensitif dan menghasut kerusuhan, katanya.

Dalam konteks terkait, Dewan Keamanan Nasional Iran mengatakan bahwa mereka akan memberikan waktu hingga 1 Juli kepada para kolaborator rezim Zionis untuk menyerahkan pesawat tak berawak mereka sebagai imbalan atas amnesti.

Pihak berwenang Iran telah meluncurkan kampanye luas untuk menghentikan pelanggaran keamanan di negara itu setelah perang mengungkapkan kesenjangan keamanan utama di Iran menyusul pembunuhan para pemimpin dan ilmuwan.

BACA JUGA: Misteri Kerugian Israel Akibat Serangan Iran, Begini Pembacaan Para Pakar tentang Fakta Sebenarnya

 

Selama sepekan terakhir, Iran telah mengumumkan penangkapan sejumlah orang di beberapa provinsi yang dikatakan memiliki hubungan dengan Israel dan dinas intelijen asingnya (Mossad).

Sejak fajar 13 Juni 2025, Israel, dengan dukungan diam-diam dari Amerika Serikat, memulai serangan berskala besar terhadap Iran, yang disebutnya sebagai "Singa yang Bangkit", di mana Israel mengebom fasilitas-fasilitas nuklir dan militer di berbagai wilayah, membunuh para komandan militer dan ilmuwan nuklir terkemuka, serta menargetkan markas-markas sipil dan kedaulatan, termasuk gedung televisi negara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement