
REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama memastikan bahwa otoritas Saudi belum menginformasikan jumlah kuota haji Indonesia pada tahun depan. Nota diplomatik yang disampaikan oleh Saudi tak berpengaruh terhadap jumlah kuota.
“Catatan yang tercantum dalam nota diplomatik bersifat sebagai saran perbaikan, bukan teguran atau sanksi, serta tidak berimplikasi pada pengurangan kuota haji Indonesia,” kata Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umroh Hilman Latief di Madina, kemarin.
Menurut Hilman, nota diplomatik itu terbit pada 16 Juni 2025. Nota ini sejatinya menjadi catatan tertutup yang hanya ditujukan pada tiga pihak, yakni Menteri Agama dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Direktur Timur Tengah pada Kementerian Luar Negeri.
Menurutnya ada beberapa isu yang menjadi catatan dan tantangan saat masa operasional.
"Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat. Surat tersebut berbicara tentang apa yang kita lakukan sejak dua sampai empat minggu lalu, yang tetap dimasukkan sebagai catatan untuk perbaikan oleh penyelenggara haji,
Isi nota diplomatik itu di antaranya terkait penempatan jamaah berbasis syarikah, kesehatan jamaah haji hingga pembayaran dam. Kadaker Makkah Ali Machzumi memastikan masalah nota diplomatik itu sudah dibahas dan dicarikan solusinya. Hanya saja, surat itu baru muncul belakangan.
Kuota Haji Indonesia
Sementara itu Hilman Latief memaparkan, pengumuman secara resmi tentang kuota haji direncanakan pada 10 Juli 2025 atau bertepatan dengan 15 Muharram 1447 H. Pengumumkan disampaikan melalui kanal resmi masar nusuk atau e-Hajj.
Sejak 2022, kuota haji diumumkan oleh Kementerian Haji dan Umrah pada 12 Zulhijjah atau bersamaan dengan perayaan malam penutupan penyelenggaraan ibadah haji. Namun pada tahun ini berbeda, kuota haji tidak langsung diumumkan. Pada malam penutupan itu hanya dibagikan informasi seputar timeline penyelenggaran ibadah haji 2026.
“Saat ini, Pemerintah Arab Saudi tengah membangun kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh negara pengirim jemaah haji mengenai pola penyelenggaraan haji tahun depan, saat mana kuota resminya baru akan ditetapkan pada bulan depan,” jelasnya.

Infografis Perubahan Arah Kiblat dari Yerusalem ke Makkah - (Republika.co.id)
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement