Ahad 22 Jun 2025 12:03 WIB

Iran Sudah Pindahkan Fasilitas Nuklir Sebelum Diserang AS

Iran telah memperkirakan serangan terhadap fasilitas nuklir.

Citra satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan situs pengayaan nuklir Natanz di Iran setelah serangan Israel pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Foto: Planet Labs PBC via AP
Citra satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan situs pengayaan nuklir Natanz di Iran setelah serangan Israel pada Sabtu, 14 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Penasihat ketua parlemen Iran Mehdi Mohammadi mengungkap pemerintah Iran sudah memprediksi serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow. Sehingga, fasilitas itu telah dievakuasi

Menurutnya, berkat antisipasi tersebut maka tidak ada kerusakan di fasilitas nuklir Fordow yang tidak dapat dipulihkan.

Baca Juga

"Dari sudut pandang Iran, tidak ada kejadian yang mengejutkan. Iran telah memperkirakan serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow dalam beberapa hari. Fasilitas nuklir ini sudah dievakuasi sehingga tidak ada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama serangan hari ini," kata Mohammadi di platform X.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim keberhasilan operasi tentara AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Anggota Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaei sebelumnya mengatakan bahwa Iran telah memindahkan semua "material pengayaan nuklir miliknya" ke sebuah lokasi yang aman.

Sebelumnya, Trump mengklaim keberhasilan operasi militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. "Saya akan menyampaikan pidato pada pukul 10:00 P.M. (09:00 WIB), di Gedung Putih, perihal operasi militer kami yang sangat sukses di Iran. Ini adalah MOMEN BERSEJARAH BAGI AMERIKA SERIKAT, ISRAEL, DAN DUNIA," tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

Setelah serangan AS terhadap Iran tersebut, Trump menyatakan bahwa Teheran harus setuju untuk "mengakhiri perang ini".

"SEKARANG IRAN HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI. TERIMA KASIH!" kata Trump di media sosial itu, yang mulai mengalami gangguan menyusul pengumuman serangan tersebut.

 

sumber : Sputnik - OANA / Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement