REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pada Januari 2012, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal meluncurkan unit usaha syariah (UUS). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bakal mengurus izin syariahnya pada semester kedua tahun 2011 ini.
Direktur Utama Asuransi Jiwasraya, Hendrisman Rahim, menyatakan pihaknya sejak 2003 lalu sebenarnya sudah mendapat izin pendirian UUS hingga penunjukan Dewan Pengawas Syariah. Namun sayangnya, hingga kini Jiwasraya belum mengurus lisensi bisnis ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK).
''Kami memang sedikit terlambat baru masuk sekarang. Padahal, pesaing sudah banyak masuk,'' kata Hendrisman saat ditemui Republika pada Senin (25/4).
Namun demikian, Hendrisman menilai hal ini tidak bisa dihindari. Ini mengingat syariah merupakan bisnis alternatif yang prospektif untuk pemengang premi.
Per Desember 2010, Jiwasraya mencatat hasil rata-rata investasi (yield of investment atau YOI) mencapai 11,43 persen. Menurutnya, hasil investasi ini melebihi target YOI di 2010 lalu sebesar 10,18 persen. Dari sisi hasil investasi, tercatat kenaikan sebesar Rp 669 miliar atau tumbuh sebesar 30 persen. Sebelumnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membukukan hasil investasi sebesar Rp 513 miliar.