Senin 07 Jul 2025 08:16 WIB

Hoyak Tabuik Pariaman Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO

Kemenbud pelajari potensi Tabuik untuk masuk daftar warisan budaya dunia.

Foto udara puluhan ribu pengunjung menyaksikan tabuik dibuang ke laut di Pariaman, Sumatera Barat, Ahad (21/7/2024). Dua tabuik dihoyak dan dibuang ke laut dalam rangka memperingati Hari Asyura (10 Muharram) 1446 Hijriyah sekaligus masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara puluhan ribu pengunjung menyaksikan tabuik dibuang ke laut di Pariaman, Sumatera Barat, Ahad (21/7/2024). Dua tabuik dihoyak dan dibuang ke laut dalam rangka memperingati Hari Asyura (10 Muharram) 1446 Hijriyah sekaligus masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN — Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) akan mempelajari tradisi budaya dan wisata Hoyak Tabuik Pariaman yang diselenggarakan setiap tahun di Kota Pariaman, Sumatera Barat, guna diusulkan sebagai warisan budaya tak benda kepada UNESCO.

"Insya Allah, kita pelajari bagaimana Tabuik yang telah terselenggara ratusan tahun di Pariaman ini bisa kita usulkan menjadi warisan budaya tak benda," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada puncak acara Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 di Pariaman, Ahad (6/7/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, jikaTabuik juga terdapat di negara lain, maka pengajuan dapat dilakukan secara bersama ke UNESCO, atau melalui penambahan elemen budaya baru ke dalam daftar yang sudah ada.

Dengan pelaksanaan Hoyak Tabuik yang telah berlangsung selama ratusan tahun, tradisi ini dinilai berpotensi masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO.

"Kita pelajari, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama," ujarnya.

Fadli Zon berharap budaya yang berkembang di Indonesia, termasuk Hoyak Tabuik, dapat terus dilestarikan dan dijaga karena merupakan bagian dari jati diri bangsa.

Ia menambahkan, dalam amanat konstitusi disebutkan bahwa negara harus memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia. Salah satu kebudayaan itu adalah Tabuik.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement