Sabtu 12 Jul 2025 11:14 WIB

Dokter FKUI Sebut Tuli Ancaman Baru di Era Modern, Penyebabnya Jadi Kebiasaan Hampir Semua Orang

Tuli akibat bising tak hanya mengancam pekerja pabrik atau sopir bajaj seperti dulu.

Anak mendengarkan musik menggunakan headset (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Anak mendengarkan musik menggunakan headset (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dari Departemen Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala Leher (THT-KL), dokter Fikri Mirza Putranto mengatakan, tuli akibat bising kini menjadi ancaman baru di era modern. Menurutnya, tuli akibat bising kini tidak hanya mengancam para pekerja pabrik atau sopir bajaj seperti di masa lalu, tetapi juga masyarakat luas melalui perangkat pribadi seperti headset yang kerap diabaikan.

“Kita justru menikmati bising setiap hari, seperti konser, tempat musik, atau tempat bermain yang memiliki pengeras suara bervolume tinggi,” ujar Fikri Mirza dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Baca Juga

Dokter Fikri mengatakan, orang yang mengalami cedera bising memiliki gejala awal telinga berdenging dan terasa tertutup seperti kemeng. Gejala ini sering kali dianggap sepele karena dapat hilang dalam waktu 24 jam. Namun, justru karena sering diabaikan dan berulang, lama-kelamaan bisa menimbulkan gangguan permanen.

Selain menimbulkan gangguan telinga, cedera bising kronik juga dapat berdampak besar terhadap kualitas hidup, mulai dari kesulitan berkomunikasi di lingkungan ramai, gangguan konsentrasi, hingga gangguan sosial dan percepatan penuaan pada jalur pendengaran. Menurut Fikri, Personal Listening Device (PLD) yang beredar saat ini memiliki banyak jenis, seperti earbuds, headphone over-ear (dengan atau tanpa noise cancelling), hingga bone conduction headset.

Jenis over-ear dengan fitur Active Noise Cancelling (ANC) dianggap menjadi pilihan yang relatif lebih aman karena mampu meredam kebisingan tanpa harus menaikkan volume secara berlebihan. Akan tetapi, PLD jenis ini tidak disarankan digunakan sambil berjalan atau berlari karena mengurangi kewaspadaan terhadap lingkungan.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement