REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana duka menyelimuti Riyadh, Arab Saudi, pada Ahad (30/7/2025). Para pelayat berkumpul di salah satu masjid tertua dan paling terkemuka di kota itu untuk menunaikan sholat jenazah bagi Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud.
Sholat yang dipimpin oleh Pangeran Mohammed bin Abdulrahman bin Abdulaziz, Wakil Gubernur Riyadh, ini menjadi momen perpisahan yang khidmat bagi "Sleeping Prince" setelah 20 tahun terbaring dalam koma. Anggota keluarga kerajaan, pejabat tinggi, dan warga biasa berdiri berdampingan, menunjukkan solidaritas dalam menghadapi kehilangan ini.
Dilansir laman Times of India pada Senin (21/7/2025), di antara mereka yang hadir, tampak jelas kesedihan mendalam dari ayah mendiang, Pangeran Khaled bin Talal, yang selama dua dekade tak pernah lelah merawat dan berharap akan kesembuhan putranya. Dua saudara laki-laki dan pamannya, Pangeran Alwaleed bin Talal, juga turut serta. Tidak ada upacara resmi yang mewah selain sholat jenazah tersebut. Suasana yang tercipta adalah penghormatan yang hening dan penuh hormat terhadap sebuah kehidupan yang singkat namun sarat makna.
Meskipun kepergian Pangeran Al-Waleed berlangsung dengan hening, berita duka ini dengan cepat menyebar dan menggerakkan emosi di seluruh kawasan. Ucapan belasungkawa mulai berdatangan dari berbagai pemimpin negara.
Menurut Saudi Press Agency (SPA), Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mengirimkan pesan belasungkawa kepada Raja Salman bin Abdulaziz, menyampaikan simpati atas nama kepemimpinan Emirat. Pesan serupa juga disampaikan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Penguasa Dubai, dan Sheikh Mansour bin Zayed, Wakil Perdana Menteri dan Kepala Mahkamah Kepresidenan UEA.
Pangeran Al-Waleed meninggal dunia pada usia 35 tahun. Kabar duka ini diumumkan oleh Istana Kerajaan pada Sabtu lalu, menandai akhir dari kisah panjang yang penuh harapan.
Kecelakaan tragis pada 2005 membuat kehidupan pangeran itu berada dalam ketidakpastian. Sejak itu, ia dikenal dengan julukan “Sleeping Prince” karena menghabiskan 20 tahun terbaring di tempat tidur di Rumah Sakit Spesialis & Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh.
Selama bertahun-tahun, setiap gerakan kecil yang tampak pada tubuh sang Pangeran selalu menjadi sorotan, karena banyak orang masih menggantungkan harapan pada keajaiban pemulihan meski laporan medis menyatakan sebaliknya. Dilansir dari Khaleej Times, Senin (21/7/2025), sang pangeran lahir pada April 1990 di Riyadh, Pangeran Alwaleed adalah putra sulung dari Pangeran Khalid bin Talal bin Abdulaziz, anggota keluarga kerajaan Saudi dan saudara dari pengusaha terkenal Pangeran Alwaleed bin Talal serta Putri Rima binti Talal.
Pada usia 15 tahun, Pangeran Al-Waleed mengalami kecelakaan mobil saat sedang menempuh pendidikan militer, yang menyebabkan perdarahan otak dan membuatnya koma. Namun tidak ada rincian lebih lanjut mengenai kecelakaan tersebut. Sejak saat itu, pangeran tidak pernah sadar kembali, meskipun berbagai upaya medis telah dilakukan, termasuk bantuan tim medis spesialis dari luar negeri.
Menurut laporan Skynews Arabia, upaya intensif termasuk kunjungan tim medis internasional yang terdiri dari tiga dokter asal Amerika dan satu dokter asal Spanyol tidak membuahkan hasil. Pada 2019, bibi sang pangeran, Putri Rima, mengunggah video yang memperlihatkan sang Pangeran menggerakkan kepalanya, sambil berkata, "Yang Maha Pelindung, Maha Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pengasih, Alwaleed bin Khalid menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri. Segala puji dan syukur bagi Allah".
Ayah Pangeran Alwaleed tidak pernah kehilangan harapan akan kesembuhan putranya. la pernah mengatakan bahwa hidup sang pangeran bisa saja berakhir saat kecelakaan itu terjadi, namun ia percaya bahwa Allah Maha Kuasa menyembuhkan.
Dalam berbagai kesempatan, sang ayah tampak duduk di sisi tempat tidur anaknya untuk berdoa dan membaca Alquran, berharap akan datangnya mukjizat. Meskipun hampir tidak ada tanda-tanda kehidupan dalam tubuh sang Pangeran, keluarganya tetap menjaga suasana kamarnya dengan menghiasinya setiap kali ada perayaan, seperti Ramadhan, Idul Fitri, atau Hari Nasional Saudi.