REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto mengungkap rasa herannya terhadap mereka yang selalu nyinyir dengan kerja-kerja pemerintah RI. Dia mencontohkan salah satu program prioritas pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut dia, pada periode awal peluncurannya, kerap menjadi sasaran nyinyir sejumlah orang.
Menurut Prabowo, tak sedikit orang-orang yang menyebut program MBG tak ada gunanya. Bahkan, yang mengherankan, ada yang membandingkan program MBG dan pendidikan gratis yang sudah menjadi kewajiban negara untuk memenuhinya.
"Malah ada yang dipertanyakan, mau makan bergizi gratis atau pendidikan gratis. Saudara-saudara Undang-Undang Dasar 45 itu mewajibkan kita untuk pendidikan gratis. Kita harus mencari jalan untuk memberi pendidikan gratis untuk rakyat kita. Jangan dipertentangkan, tetapi anak-anak yang lapar tidak boleh dibiarkan lapar. Dia masa depan kita," ucap Prabowo saat berpidato dalam Harlah ke-27 PKB di Jakarta International Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2026) malam WIB.
Oleh karena itu, Prabowo pun meminta rakyat Indonesia untuk percaya kepada proses yang berjalan dan melihat capaian-capaian yang dihasilkan nantinya. Karena program yang dicanangkan pemerintah bertujuan untuk membantu rakyatnya.
"Percayalah, Presidenmu yang telah kau pilih akan bekerja sekeras-kerasnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, bukan kepentingan segelintir orang. Untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, dan benar saya telah bersumpah pada diri saya sendiri saya rela jiwa raga saya, saya berikan untuk rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Dia juga menyinggung keberhasilan negoisasi terhadap kebijakan tarif impor timbal balik yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump. Setelah melalui negoisasi tak mudah, AS menurunkan tarif impor dari semula 32 persen menjadi 19 persen.
Dia menegaskan, dalam bernegosiasi prinsip utama pemerintah RI selalu melindungi kepentingan bangsanya. Apalagi, yang dikenakan tarif impor bukan hanya Indonesia, tapi semua negara.
"Di bidang ekonomi, tidak hanya kita, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis (kebijakan) alot, tetapi ya itu fakta, kita harus berurusan, dan pendekatan kita, pendekatan saya adalah tanggung jawab saya melindungi kepentingan bangsa Indonesia, kewajiban saya adalah melindungi rakyat Indonesia," kata Prabowo.