Rabu 30 Jul 2025 17:10 WIB

Kerahkan 2.000 Peneliti, Mentrans: Kami Ingin Pastikan Setiap Daerah Punya Potensi yang Jelas

Bulan depan, Kementrans kirim 2.000 peneliti petakan potensi kawasan transmigrasi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Transmigrasi (Kementrans) segera mengirimkan 2.000 peneliti dari tujuh universitas terbaik Indonesia melalui program Tim Ekspedisi Patriot (TEP). Program ini demi memetakan potensi kawasan lokal guna mendongkrak nilai daya saingnya.

Baca Juga

TEP akan bekerja di lapangan untuk mengidentifikasi sumber daya unggulan, peluang investasi, serta kebutuhan pengembangan infrastruktur di kawasan transmigrasi dan sekitarnya. Hasil pemetaan TEP diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.

"Kami ingin memastikan setiap daerah memiliki peta potensi yang jelas. Dengan begitu, kawasan transmigrasi bisa berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” kata Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanagara kepada wartawan di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Denpasar pada Selasa (29/7/2025).

Para peneliti yang terlibat berasal dari tujuh universitas ternama di Indonesia yaitu ITB, UNPAD, ITS, UI, UGM, IPB, dan UNDIP. Mereka hadir dengan latar belakang keilmuan yang beragam mulai dari pertanian, perikanan, ekonomi, hingga teknologi.

“Hasil kajian TEP akan menjadi dasar perencanaan pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan," ujar Iftitah.

Nantinya peneliti ini akan dibagi dalam 400 tim, sehingga satu timnya masing-masing lima orang. Kemudian mereka bakal disebar ke 154 kawasan transmigrasi se-Indonesia. Rencananya, pemberangkatan bakal berlangsung pada bulan depan.

"Kami ingin menciptakan kawasan transmigrasi yang mandiri, maju, dan berdaya saing tinggi sehingga kesejahteraan masyarakat benar-benar meningkat,” ucap Iftitah.

Iftitah menekankan distribusi dalam program transmigrasi saat ini bukan hanya sekedar pemerataan penduduk namun fokusnya meningkatkan kesejahteraan. Diharapkan distribusi pengetahuan kepada masyarakat transmigrasi untuk memetakan potensi lokal dapat meningkatkan kesejahteraan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement