Senin 11 Aug 2025 18:24 WIB

Ingin Tingkatkan Kunjungan, Rano Karno Wacanakan Gelar CFD di Kawasan Museum Bahari

Salah satu hambatan masyarakat adalah lalu lintas truk kontainer di kawasan tersebut.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Pengunjung saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, Selasa (9/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, Selasa (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mewacanakan menggelar hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) di kawasan Museum Bahari pada akhir pekan. Hal itu dinilai bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke Museum Bahari.

Rano menilai, salah satu hambatan masyarakat untuk berkunjung ke Museum Bahari adalah lalu lintas truk kontainer di kawasan itu. Alhasil, kunjungan ke museum yang menampilkan sejarah kemaritiman Nusantara itu belum terlalu optimal.

Baca Juga

"Karena memang agak spesifik di daerah sini, ini dekat dengan pelabuhan, banyak truk, banyak kontainer, jadi memang agak mempersulit untuk distribusi jumlah kunjungan," kata dia di Museum Bahari, Senin (11/8/2025).

Rano juga telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengatur jalur distribusi atau transportasi di wilayah itu. Dengan begitu, lalu lintas truk kontainer di kawasan tersebut tidak mengganggu masyarakat yang hendak berkunjung ke Museum Bahari.

Ia menambahkan, pihaknya juga ingin membuat CFD di kawasan Museum Bahari. Hal itu dilakukan agar kunjungan masyarakat ke museum tersebut bisa lebih meningkat.

"Nah sekarang kami sedang formatkan (CFD), mungkin pada hari tertentu, bisa hari Minggu pagi, barangkali nanti. Ini masih menjadi perencanaan, belum menjadi keputusan, agar fungsi museum itu bisa bermanfaat bagi masyarakat Jakarta," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta Mochamad Miftahulloh mengeklaim, jumlah kunjungan ke Museum Bahari biasanya tinggi di akhir pekan. Ia menyebutkan, jumlah kunjungan pada akhir pekan bisa sampai 1.000 orang.

"Alhamdulillah untuk Museum Bahari adalah museum yang termasuk dibuka Sabtu-Minggu itu sampai jam 8 malam, dan kunjungannya alhamdulillah meningkat terus. Dalam artian itu bisa sampai seribu orang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement