Jumat 22 Aug 2025 08:54 WIB

Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta, Keluarga Duga Korban Dibuntuti Sebelum Dihabisi

Keluarga berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motif penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank di Jakarta inisial IP masih menjadi tanda tanya. Namun pelaku diduga sudah membuntuti korban sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Pengakuan itu disampaikan oleh adik ipar IP, Intania Rizky Utami di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.

"Karena posisi mobil pelaku ada di sebelah mobil korban. Pada saat itu, korban bersama pimpinannya, karena memang masing-masing bawa kendaraan," kata 

Baca Juga

Intan datang ke RS Polri Kramat Jati untuk melihat kondisi terakhir korban. Terlihat matanya yang sembab menandakan kesedihan mendalam atas peristiwa yang dialami IP.

Intan mengaku mendapatkan kabar dari kakaknya bahwa korban telah diculik dan dibunuh oleh orang tak dikenal. Menurut Intan, selama masa hidup korban tidak memiliki musuh dan tak pernah cerita ada masalah yang mengancam nyawa.

"Kalau kita lihat dari rekaman CCTV sepi di lokasi, tidak ada pamit apa-apa karena posisi dalam kondisi kerja," ujar Intan.

Intan berharap, polisi bisa segera menangkap semua pelaku agar bisa dijatuhkan hukum seberat-beratnya demi memberikan rasa keadilan.

Keluarga juga ingin mendengar motif dari para pelaku yang menculik IP hingga akhirnya meninggal dunia. "Kami sudah serahkan semuanya ke Polda Metro Jaya," ucap Intan.

Sebelumnya, seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta berinisial IP diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan pada salah satu pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur.

Jenazah ditemukan di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 05.30 WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement