Rabu 27 Aug 2025 04:38 WIB

Ketegangan Meningkat, Brasil Tolak Duta Besar Baru Israel

Brasil tidak menyetujui Gali Dagan, duta besar Israel.

Bendera Brasil (ilustrasi).
Foto: AP/Eraldo Peres
Bendera Brasil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENEIRO -- Ketegangan antara Brasil dan Israel semakin meningkat. Ini setelah negara Amerika Selatan itu menolak penunjukkan duta besar baru Israel untuk Brasil.

Media Brasil melaporkan pada Senin (26/8/2025) bahwa pemerintah tidak menyetujui Gali Dagan, yang ditunjuk oleh  Israel untuk menggantikan Daniel Zohar Zonshine. Zohar adalah duta besar Israel untuk Brasil yang mengundurkan diri pekan lalu.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Israel juga mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang Brasil telah menolak Dagan sebagai utusan baru di negara tersebut.

Namun, keputusan itu memperdalam krisis diplomatik karena beberapa jam kemudian, Tel Aviv mengumumkan penurunan tingkat hubungan dengan Brasil dan menyatakan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva sebagai “persona non grata (Orang yang tak diinginkan).”

Hubungan kedua pihak memburuk sejak Februari 2024 setelah da Silva menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. Da Silva jugq membandingkan tindakan rezim tersebut dengan Adolf Hitler dan Nazi pada Perang Dunia II.

“Itu bukan perang antara tentara melawan tentara. Itu adalah perang antara tentara yang sangat terlatih melawan perempuan dan anak-anak. Apa yang terjadi di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina tidak pernah terjadi pada momen lain dalam sejarah. Sebenarnya, itu pernah terjadi: ketika Hitler memutuskan membunuh orang-orang Yahudi,” katanya saat itu.

Bulan lalu, keputusan Brasil untuk menarik diri dari International Holocaust Remembrance Alliance serta pengumuman untuk bergabung dengan gugatan Afrika Selatan terhadap genosida Israel di Mahkamah Internasional di Den Haag semakin membuat Israel marah.

Duta besar Brasil juga belum kembali ke Tel Aviv sejak Februari tahun lalu, setelah dipanggil pulang untuk konsultasi oleh pemerintah.

Sumber

IRNA

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement