Senin 08 Sep 2025 08:30 WIB

150 Tokoh Dunia Desak Perlindungan Armada Kemanusiaan Global Sumud ke Gaza

Mereka mendesak dibukanya koridor kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Kapal yang membawa relawan dan aktivis dari Global Sumud Flotilla tiba di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, Ahad (6/9/2025). Kedatangan para aktivis dan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Spanyol disambut antusias oleh para delegasi dan warga Tunisia. Ketiga aktivis bersama ratusan relawan dari 44 negara tersebut akan melakukan pelayaran dari Tunisia menuju Gaza untuk membuka koridor kemanusiaan  untuk masyarakat Palestina di Gaza.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kapal yang membawa relawan dan aktivis dari Global Sumud Flotilla tiba di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, Ahad (6/9/2025). Kedatangan para aktivis dan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Spanyol disambut antusias oleh para delegasi dan warga Tunisia. Ketiga aktivis bersama ratusan relawan dari 44 negara tersebut akan melakukan pelayaran dari Tunisia menuju Gaza untuk membuka koridor kemanusiaan untuk masyarakat Palestina di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Lebih dari 150 pejabat terpilih dari berbagai negara, baik yang masih menjabat maupun telah pensiun, menyerukan aksi segera untuk menjamin akses kemanusiaan ke Gaza dan menghentikan genosida terhadap rakyat Palestina.

Seperti dilaporkan Tehrantimes, Ahad (7/9/2025), dalam pernyataan bersama, mereka mendesak dibukanya koridor kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan yang disebut sebagai keharusan moral, hukum, sekaligus kemanusiaan.

Baca Juga

Seruan tersebut juga menuntut perlindungan penuh terhadap Armada Global Sumud Flotilla, misi damai yang membawa bantuan serta solidaritas internasional ke Gaza. 

“Misinya tidak boleh dihalangi atau dibahayakan,” tegas pernyataan itu.

Para tokoh itu juga mengutip hukum humaniter internasional yang menegaskan bahwa kelaparan sebagai senjata melanggar Konvensi Jenewa, sementara setiap bentuk pendudukan dinilai ilegal berdasarkan hukum internasional.

"Sejarah akan menilai kita berdasarkan tindakan yang kita ambil untuk melindungi kehidupan manusia,” bunyi penutup pernyataan tersebut.

Sebelumnya, para aktivis yang ikut serta dalam Global Sumud Flotilla juga telah meminta jaminan keamanan ke dunia internasional setelah mendapat penolakan dari pemerintah Inggris pada Sabtu (6/9/2025). 

Permohonan ini muncul ketika Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir bersumpah untuk melabeli relawan armada sebagai "teroris" dan menyita kapal mereka.

Media Skotlandia, The National melaporkan, kapal Flotilla berangkat menuju Jalur Gaza, Palestina yang diblokade militer Zionis Israel untuk mengantar bantuan kemanusiaan. Misi tersebut melibatkan puluhan aktivis dari 44 negara, termasuk delegasi dari Inggris.

Para relawan sebelumnya mendesak pemerintah agar "mendukung dan melindungi" mereka jika disergap pasukan Israel, sebagaimana terjadi pada dua misi flotilla sebelumnya. Namun, Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan pada Rabu, pemerintahnya tidak akan memberikan perlindungan bagi warga Inggris yang ikut dalam misi tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement