REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI— Profesi ojek online merupakan salah satu profesi terbanyak yang ada di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jabodetabek.
Dari jutaan ojol yang ada saat ini, setidaknya ada ribuan dari mereka adalah penyandang disabilitas rungu yang berkumpul di Komunitas Ojol Tunarungu Indonesia (KOTRI).
Oleh karena itu, dalam rangka memperkuat pemahaman mereka terkait keuangan, Ruang Amal Indonesia bersama dengan IFG Life menggelar program literasi keuangan untuk ojol disabilitas rungu yang diselenggarakan di Deaf Learning Center Ibtisamah Mulia, Kota Bekasi pada Jumat (12/9/2025) kemarin.
Program literasi keuangan untuk ojol disabilitas rungu ini merupakan salah satu program Amal inklusi Ruang Amal Indonesia yang bertujuan untuk memberikan akses pengetahuan, informasi, skill dan lainnya untuk para penyandang disabilitas, kelompok marjinal, dan kelompok rentan.
Acara yang diikuti oleh 50 ojol disabilitas rungu tersebut dilakukan dengan pemaparan tentang strategi pengelolaan keuangan oleh G Agung Nugraha Susanta, Stakeholder Management & ESG Departement Head IFG Life yang diterjemahkan oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI). Tujuannya tidak lain agar para peserta dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan.
“Luar biasa, teman-teman sangat antusias mengikuti acara ini. Semoga bermanfaat untuk para driver ojol yang spesial ini,” ujar Agung Nugraha.
CEO Ruang Amal Indonesia, Slamet mengatakan program ini adalah yang pertama dilakukan. Dia berencana untuk melaksanakan kegiatan serupa di kota-kota lain, agar para ojol disabilitas rungu yang anggotanya tersebar di berbagai kota di Indonesia dapat memiliki pemahaman yang baik terhadap pengelolaan keuangan.
“Kami sadar bahwa ojol ini merupakan salah satu profesi alternatif dari teman-teman penyandang tuli untuk mencari nafkah. Maka dari itu, jika mereka juga memahami tentang literasi keuangan, tentu itu sangat baik,” ujar Slamet.
Sementara itu Koordinator KOTRI, Fika mengatakan para ojol menyambut baik dan antusias kegiatan ini. Menurutnya, ilmu dan fasilitas yang didapatkan akan dimanfaatkan dengan maksimal sehingga meningkatkan pendapatannya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya mewakili teman-teman ojol menyampaikan terima kasih, semoga program ini terus berlanjut bagi driver ojol di daerah lain," imbuhnya.
Ruang Amal Indonesia dan IFG Life juga memberikan rompi bertuliskan Komunitas Ojol Tunarungu Indonesia (KOTRI) kepada seluruh driver ojol yang mengikuti acara ini. Hal ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih aware jika bertemu dengan driver ojol tunarungu ketika menggunakan jasa ojol.
“Jadi, kami dapat info, ada driver ojol disabilitas rungu yang dikasih bintang satu dari pelanggan, karena mungkin ketika ditanya ngga bisa jawab, dan penumpang ngga nyadar kalau mereka tuli. Jadi, rompi ini juga berfungsi untuk mengedukasi masyarakat,” kata Slamet.