Senin 18 Aug 2025 16:58 WIB

Seruan yang akan Didengar Penghuni Surga dan Neraka

Usai kematian menemui ajalnya, para penghuni surga dan penghuni neraka dengar seruan.

ILUSTRASI Seruan yang akan didengar penghuni surga dan neraka
Foto: pxhere
ILUSTRASI Seruan yang akan didengar penghuni surga dan neraka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian adalah sesuatu yang pasti. Hal ini sudah ditegaskan dalam Alquran, antara lain, permulaan surah Ali Imran ayat 185 yang artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.”

Maka dari itu, Islam mengajarkan kepada umat manusia agar mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian dan kehidupan di akhirat kelak. Sebab, setiap amalan manusia akan dihisab. Pada akhirnya, hanya ada dua tempat kembali, yakni surga dan neraka. Tentunya, orang yang berakal dan lagi beriman menginginkan surga-Nya.

Baca Juga

Di dalam neraka dan surga, masing-masing penghuninya akan merasakan keabadian. Sebab, kematian sudah tak ada lagi. Hal ini berdasarkan salah satu hadis sahih yang diriwayatkan Imam al-Bukhari, Imam Muslim, serta Imam Nasa’i.

Dalam hadis itu, Rasulullah Muhammad SAW menuturkan kejadian yang akan menimpa kematian, kelak ketika seluruh manusia sudah dimasukkan ke tempatnya masing-masing sesuai hasil hisab atas amalan. Hadis ini juga dikutip Ibnul Qayyim al-Jauziyah, penulis kitab Raudhatul Muhibbin.

"Jika Allah sudah memasukkan penghuni surga ke surga, dan memasukkan penghuni neraka ke neraka, maka datanglah kematian memenuhi panggilan.

Kemudian didirikanlah pagar di antara para penghuni surga dan penghuni neraka, kemudian dikatakan: ‘Wahai para penghuni surga!’

Mereka memandang dalam keadaan takut. Kemudian dikatakan: ‘Wahai para penghuni neraka!’ Mereka memandang dalam keadaan gembira, karena mengharapkan syafaat.

Kemudian dikatakan kepada para penghuni surga dan neraka: ‘Apakah kalian mengetahui ini?’

Mereka semua menjawab: ‘Kami telah mengetahuinya. Itu adalah kematian yang dahulu mendatangi kami.’

Lalu kematian itu dibaringkan di atas pagar dan disembelih dengan sekali sembelihan.

Kemudian dikatakan: ‘Wahai para penghuni surga, kekekalan dan tidak ada kematian (bagi kalian). Wahai para penghuni neraka, kekekalan dan tidak ada kematian bagi kalian.’”

Dalam redaksi lain, yang juga diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, kematian dihadirkan dalam wujud seekor “kambing berkulit hitam putih.”

“Kematian didatangkan dalam bentuk kambing yang berkulit hitam putih. Kemudian, seorang penyeru berkata, ‘Wahai penghuni surga!’ Maka mereka melongok dan melihat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement