Jumat 19 Sep 2025 16:16 WIB

RMI NU Jakarta Imbau Dapur MBG tidak Beli Baki dari China yang Gunakan Minyak Babi

RMI NU Jakarta melaporkan ke Kementerian Perdagangan hasil uji laboratorium.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jakarta KH Rakhmad Zailani Kiki dan Wakil Sekretaris RMI NU Jakarta Wafa Riansyah di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Mereka mendorong Kemendag setop impor nampan MBG non halal dari China.
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Ketua Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jakarta KH Rakhmad Zailani Kiki dan Wakil Sekretaris RMI NU Jakarta Wafa Riansyah di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Mereka mendorong Kemendag setop impor nampan MBG non halal dari China.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PW RMI NU) Jakarta mengimbau pengusaha dan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak membeli food tray atau baki dari China yang proses pembuatannya menggunakan pelumas dari minyak babi. RMI NU Jakarta mendorong untuk membeli baki untuk MBG yang halal.

Ketua RMI NU Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki mengimbau masyarakat dan dapur penyedia MBG agar berkomitmen tidak membeli food tray impor dari China yang proses pembuatannya menggunakan pelumas dari minyak babi.

Baca Juga

"Jadi kita mengimbau kepada pengelola dapur MBG untuk bisa mencermati hal ini, melihat kemaslahatannya, agar bijak untuk membeli food tray yang halal dan thayyib," kata Kiai Kiki kepada Republika di Kementerian Perdagangan RI, Kamis (18/9/2025) sore.

Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris RMI NU Jakarta, Wafa Riansyah menegaskan, pihaknya mendukung program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Tapi RMI NU Jakarta menolak baki impor dari China yang dalam proses pembuatanya menggunakan pelumas dari minyak babi.

Ia menegaskan, RMI NU Jakarta sangat menolak baki yang proses pembuatannya tidak halal. Maka RMI NU Jakarta melaporkan ke Kementerian Perdagangan hasil uji laboratorium yang dilakukan terhadap pelumas yang dipakai pabrik baki di China yang dikunjungi RMI NU Jakarta.

"Bahwa hasil temuan kami di China, itu benar, positif, menggunakan minyak babi, jadi hari ini kami meminta juga ke Kementerian Perdagangan untuk stop impor," ujar Wafa.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement