Kamis 02 Oct 2025 12:42 WIB

RIo Dewanto Ngaku Gugup Main di Film Legenda Kelam Malin Kundang

Bagi Rio, tantangan memerankan karakter Alif tidak bisa dianggap ringan.

Rep: Mg162/ Red: Qommarria Rostanti
Aktor Rio Dewanto dan aktris Faradina Mufti saat konferensi pers di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). Rio mengaku sempat gugup karena kisah Malin Kundang sudah begitu melekat dalam imajinasi masyarakat Indonesia selama ratusan tahun.
Foto: Dok. Mg162
Aktor Rio Dewanto dan aktris Faradina Mufti saat konferensi pers di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). Rio mengaku sempat gugup karena kisah Malin Kundang sudah begitu melekat dalam imajinasi masyarakat Indonesia selama ratusan tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktor Rio Dewanto memerankan tokoh utama dalam film terbaru garapan Come and See Pictures berjudul Legenda Kelam Malin Kundang. Berbeda dengan versi cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun, film ini hadir dengan interpretasi modern yang dibalut genre drama misteri penuh ketegangan.

Rio tidak memerankan sosok Malin Kundang sebagaimana dikenal masyarakat, melainkan tokoh bernama Alif. Karakter Alif digambarkan sebagai seorang pelukis mikro, pekerjaan unik yang membuatnya berkarya pada medium sangat kecil, mulai dari butiran beras hingga batu kerikil. Pekerjaan yang jarang ditemui ini menjadi pintu masuk bagi penonton untuk menyelami sisi baru kisah Malin Kundang yang kini dituturkan dengan nuansa lebih kontemporer.

Baca Juga

Bagi Rio, tantangan memerankan karakter Alif tidak bisa dianggap ringan. Ia mengaku sempat gugup karena kisah Malin Kundang sudah begitu melekat dalam imajinasi masyarakat Indonesia selama ratusan tahun. Menghadirkan versi baru berarti harus mampu memberikan warna segar tanpa menghilangkan inti cerita yang telah lama hidup di tengah budaya lokal.

“Ketika membaca naskahnya saya ngeliat twist-twist-nya ini luar biasa ya. Saya yakin Come and See Pictures juga persiapannya mateng banget,” ujar Rio saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, kekuatan film ini terletak pada reinterpretasi cerita klasik dengan pendekatan yang lebih gelap dan modern. Hal itu membuat karakter Alif tidak sekadar simbol dari sosok Malin Kundang, melainkan juga refleksi dilema moral dan psikologis manusia masa kini.

Rio mengatakan eksplorasi karakter Alif memberinya ruang untuk mendalami berbagai lapisan emosi. Dari sisi seorang seniman yang penuh sensitivitas hingga pergulatan batin seorang anak yang harus berhadapan dengan akar sejarah dan identitasnya sendiri.

Film Legenda Kelam Malin Kundang diarahkan oleh Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo, dengan Joko Anwar duduk sebagai produser eksekutif. Kombinasi sutradara muda dan sentuhan khas Joko Anwar diharapkan mampu membuka perspektif baru penonton tentang salah satu cerita rakyat paling populer di Indonesia. Kehadiran Rio Dewanto sebagai tokoh utama diyakini akan memperkuat intensitas drama sekaligus membawa nuansa misteri yang lebih segar ke layar lebar.

Rio sendiri menyebut film ini menghadirkan pendekatan baru terhadap legenda yang begitu melekat di masyarakat. “Rafki dan Kevin membawa cerita klasik ini dengan suara baru. Dengan otentisitas keduanya, film ini punya pendekatan kreatif yang segar. Sebagai Alif, saya diajak untuk menyelami luka manusia yang terjadi antar-generasi,” ujarnya.

Aktris Faradina Mufti yang berperan sebagai Nadine mengatakan karakternya akan menjadi pintu masuk bagi penonton untuk menyelami dunia Alif. “Film ini akan membawa penonton menyelami kisah kelam dari luka yang dialami Alif. Peranku sebagai Nadine akan menjadi kunci dalam memahami sisi misterius dari kisah yang sudah kita kenal, tapi di sini tampil sangat berbeda,” kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement