REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sutradara film Avatar: Fire and Ash, James Cameron, mengungkapkan bahwa durasi karya terbarunya itu sekitar tiga jam. Cameron bercerita mengenai proses penulisan ulang serta pengambilan gambar ulang untuk beberapa adegan Jake dan Toruk.
“Sekarang durasinya tiga jam, kejutan besar! Tapi hasilnya berjalan dengan indah,” kata dia dilansir laman Variety pada Kamis (2/10/2025).
Meski begitu, Cameron dikenal sering melakukan penyempurnaan film hingga tahap akhir pascaproduksi. Artinya, durasi final masih bisa berubah. Namun, dari pernyataannya, versi kerja film ketiga Avatar ini memang berada di kisaran tiga jam.
Cameron tidak menjelaskan apakah durasi tiga jam tersebut sudah termasuk kredit akhir atau tidak. Biasanya, ketika sutradara menyebut durasi di tahap produksi atau penyuntingan, yang dimaksud adalah film utama tanpa kredit. Untuk skala film sebesar Avatar, kredit bisa memakan waktu sekitar 10–12 menit.
Dengan begitu, durasinya akan sebanding dengan Avatar: The Way of Water (tiga jam 12 menit). Sebagai perbandingan, film pertama Avatar berdurasi 162 menit. Ambisi dua sekuel terakhir jelas meningkat jauh. Harapannya, penonton tidak merasa terbebani dengan panjangnya durasi.
Melalui Avatar: Fire and Ash, Cameron kembali membawa penonton ke Pandora dalam sebuah petualangan baru bersama mantan marinir manusia yang kini menjadi pemimpin Na'vi, Jake Sully (Sam Worthington), pejuang Na'vi Neytiri (Zoe Saldana), dan keluarga Sully. Film Avatar: Fire and Ash juga dibintangi oleh Sigourney Weaver, Stephen Lang, Oona Chaplin, Cliff Curtis, Joel David Moore, CCH Pounder, Edie Falco, David Thewlis, Jemaine Clement, Giovanni Ribisi, Britain Dalton, Jamie Flatters, Trinity Jo-Li Bliss, Jack Champion, Brendan Cowell, Bailey Bass, Filip Geljo, Duane Evans, Jr., serta Kate Winslet. Jika film itu sukses besar, Cameron mungkin langsung melanjutkan Avatar 4 dan Avatar 5.
Ekspektasi terhadap film ketiga Avatar ini sangat tinggi. The Way of Water, yang dirilis pada akhir 2022, menelan biaya produksi sekitar 400 juta dolar AS (sekitar Rp6,2 triliun) dan justru menjadi film paling menguntungkan tahun itu dengan raihan box office 2,3 miliar dolar AS (sekitar Rp35,6 triliun). Pencapaian ini menempatkan James Cameron sebagai satu-satunya sutradara dengan tiga film dalam daftar 20 film terlaris sepanjang masa.