REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Mahasiswa jurusan teknik dan bisnis di Uniersitas New South Wales di Sydney berhasil membuat mobil tenaga surya generasi kelima yang diberi nama "Eve".
Mobil hasil karya kelompok mahasiswa ini mampu melaju dengan kecepatan 60 km per jam. Eve sepenuhnya bergerak karena panel tenaga surya yang menyelimuti mobil tersebut.
Untuk mencapai kecepatan lebih tinggi, dan juga mengendarai di malam hari, Eve akan mengandalkan pada batere yang memerlukan waktu 20 jam sinar matahari untuk penuh. Dengan batere itu, mobil ini bisa berjalan sejauh 500 km.
Dalam uji coba di bulan Juli, Eve mencapai kecepatan 132 km per jam, dengan memecahkan rekod dunia yang sudah bertahan selama 26 tahun, dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam dalam perjalanan sejauh 500 km dengan menggunakan satu batere berkekuatan penuh.
"Di mana saja orang-orang tertarik dengan mobil ini. Mereka ingin memilikinya, mereka ingin mengendarainya." kata manajer bisnis Sunswift, Rob Ireland baru-baru ini.
Sunswift adalah nama konsorsium yang dibentuk oleh UNSW yang setiap tahun sejak tahun 1996 mengikuti kejuaraan dunia pengembangan wahana tenaga matahari, World Solar Challenge. "Kami ingin menciptakan sebuah mobil dimana pengendaranya bisa membawanya ke tempat kerja, dan di sepanjang jalan orang-orang akan melihat dan berkomentar 'wah.. mobilnya hebat." tambah Ireland.
Rob Ireland mengatakan, beberapa inovasi dari Sunswift sudah diadopsi oleh industri otomotif seperti panel solar di mobil Nissan Leaf yang digunakan untuk menggerakkan sistem elektronik di mobil tersebut. Meskipun adanya proyek menjanjikan seperti Sunswift yang dilakukan oleh para mahasiswa S1 jurusan teknik di Australia, namun masa depan kegiatan seperti ini tidaklah menjanjkan.
"Saat ini, sektor ini lemah." kata Bob Sharon, Direktur Eksekutif Green Global Solutions.
Perusahaan Sharon mensponsori beberapa mahasiswa S1 UNSW dan juga membawa proyek Sunswift ke pameran dagang All-Energy di Melbourne.
Pada Selasa (14/10) lalu, pemerintah Federal mengumumkan dana bantuan 400 juta untuk membantu industri di bidang investasi dan inovasi. Namun menurut Bob Sharon, pemerintah harus melakukan lebih banyak lagi. "Secara keseluruhan Tony Abbott sudah melakukan hal yang bagus. Namun di bidang energi terbarukan, di bidang industri ini masih banyak yang harus dilakukan pemerintah." katanya.
Di UNSW, Rob Ireland mengatakan bahwa waktu 40 jam seminggu yang dihabiskan olehnya dan teman-temannya dalam proyek Sunswift akan berpengaruh pada kegiatan kuliahnya, namun mengatakan dia banyak belajar dari hal-hal yang tidak diajarkan di bangku kuliah.
"Apa yang dilihat oleh perusahaan adalah bila anda terlibat proyek seperti Sunswift, anda belajar banyak hal, selain hanya sekedar mengejar gelar sarjana." kata Ireland.
"Kami berinteraksi dengan industri, kami bisa menerapkan apa yang kami pelajari dalam situasi nyata." tambah Ireland.
Tantangan selanjutnya bagi Sunswift adalah membuat mobil tenaga surya yang bisa digunakan dan dibuat dalam skala industri.