Rabu 20 May 2015 17:39 WIB

Mau Tiru Suara Tupai Saat Ngobrol? Coba Fitur Sound-Candy di Jongla

CEO Jongla Riku Salminen mempresentasikan produk Jongla.
Foto: Jongla
CEO Jongla Riku Salminen mempresentasikan produk Jongla.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aplikasi pesan instan Jongla mengumumkan peluncuran ‘Sound–Candy’, studio efek suara untuk push-to-talk guna mengirimkan pesan suara seperti yang Instagram lakukan dengan layanan berbagi fotonya. Aplikasi asal Finlandia ini telah tersedia untuk iOS, Android, Windows dan Firefox.

Fitur ini membuat orang yang menggunakan push-to-talk Jongla dapat menggunakan berbagai filter suara yang berkualitas. Dengan koleksi portofolio yang terus bertambah memungkinkan orang untuk terdengar seperti tupai, seorang polisi yang menggunakan megafon, dan banyak lagi.

Sound Candy akan merevolusi penggunaan pesan audio yang saat ini merupakan salah satu cara baru yang paling cepat berkembang dalam penggunaan layanan pesan instan. Dengan sound candy, pesan push-to-talk lebih menyenangkan dan personal. Pengguna dapat merekam hingga satu menit pesan push-to-talk dan memilih dari tiga filter suara berkualitas tinggi yang sudah terinstall.

Inovasi ini adalah salah satu dari beragam inovasi baru yang diperkirakan akan mendorong pengguna aplikasi pesan instan. Aplikasi ini ditargetkan digunakan oleh jutaan orang di pasar negara-negara berkembang seperti Asia dan Amerika Selatan.

"Jongla bermaksud untuk merevolusi layanan pesan instan dengan efek suara. Seperti Instagram berhasil membebaskan kreativitas pengguna dengan filter yang mudah digunakan dan emoticon telah mengubah apa yang dapat dikatakan tanpa kata-kata dalam sebuah teks. Kami telah melakukan hal yang sama dengan pesan suara push-to-talk ", kata Jongla CEO Riku Salminen.

Secara teknis, Jongla Sound Candy mengubah suara pengguna dengan menerapkan efek seperti pitch shifting (perubahan nada), delay (penundaan) dan overdrive (percepatan) rekaman suara normal. Ini membawa pesan suara ke tingkatan baru dengan cara yang menyenangkan. Ide dari inovasi ini sedernaha. Pengguna bisa memilik efek suara yang opsional dan merekam klip audio hingga satu menit panjangnya.

Push-to-talk sudah merupakan bagian integral dari aplikasi pesan instan yang paling populer. Terutama di negara yang menggunakan bahasa yang relatif memakan waktu untuk dimasukkan ke dalam teks atau tingkat kecakapan baca tulis yang terbatas. Jongla sekarang memberikan pengguna pilihan untuk meninggalkan pesan langsung atau menambahkan sesuatu yang setara dengan emoticon verbal.

"Meskipun push-to-talk menjadi fitur yang sangat populer, itu tidak lagi hal yang baru. Kami ingin tetap membawa faktor kegembiraan untuk layanan pesan instan. Pada tahap uji coba sound candy, orang telah menggunakan fitur dalam cara yang tak terduga", lanjut Salminen.

Jongla berniat ‘menganggu’ pasar pesan instan dengan fitur yang tidak ditawarkan oleh pemain industri lainnya seperti WhatsApp, Facebook dan Line. Sound Candy dihadirkan setelah Jongla Lite – dinobatkan sebagai layanan pesan instan yang paling ringan di pasar, sesuai dengan sejarah kepeloporan Jongla. Misalnya, Jongla juga yang pertama memperkenalkan stiker yang dapat berinteraksi.

"Versi utama Sound Candy Jongla ini baru permulaan. Kami akan memperkenalkan lebih banyak efek dan fitur editing suara baru bagi pengguna untuk dapat bersenang-senang dan bermain dengan pesan suara", tambah Salminen.

Salminen percaya bahwa fitur Sound Candy baru juga akan membawa peluang monetisasi baru untuk Jongla. "Kami ingin memberikan semua pengguna kami kesempatan untuk menggunakan fitur baru yang besar ini secara gratis dan bermain dengannya. Kami sedang mengerjakan beberapa fitur Sound Candy baru, beberapa diantaranya akan ditawarkan di dalam in-app purchase," kata dia. (ADV)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement