REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Symantec mengklaim telah mengamankan lebih dari satu miliar perangkat Internet of Things (IoT), mulai dari televisi dan mobil, hingga meteran cerdas dan infrastruktur penting.
Dengan perangkat IoT diprojeksikan untuk bertumbuh mencapai 25 miliar pada tahun 2020, Symantec juga mengklaim sebagai pemimpin dalam upaya-upaya untuk melindungi konsumen dari pembobolan terhadap perangkat mereka yang selalu aktif dan terhubungkan ke Internet.
“Seiring dengan perkembangan inovasi dan pertumbuhan adopsi IoT, risiko keamanan cyber baru juga semakin banyak. Ini adalah perbatasan selanjutnya. Dalam industri otomotif, hacker dapat benar-benar menyetir mobil dan menginjak rem dari keyboard mereka," kata Shankar Somasundaram, Senior Director of Internet of Things Security, Symantec.
Symantec telah bermitra dengan produsen otomotif, kontrol industri, dan industri semikonduktor guna meningkatkan keamanan. Selain itu, Symantec juga bekerja sama dalam bidang layanan kesehatan dan pasar ritel.
Shankar menyatakan bahwa portofolio teknologi IoT Symantec antara lain · keamanan perangkat dengan embedded critical systems protection. Suatu metode pengamanan perangkat IoT dengan mengunci software yang tertanam didalamnya sebagai perlindungan terhadap serangan zero-day dan mencegah penyusupan.
Symantec bekerja sama dengan penyedia chip terbesar di dunia dan mitra kumpulan kriptografi, termasuk Texas Instruments, dan wolfSSL, untuk memberikan keamanan pada tingkat hardware. Kemitraan ini menggabungkan Certificate Authority terkemuka Symantec dengan mesin mitra yang bisa tertanam untuk menciptakan "Roots of Trust" baru, sebuah landasan bagi perangkat untuk secara aman mengenkripsi dan mengotentikasi informasi.
Untuk memastikan kode yang berjalan pada perangkat IoT diotorisasi, Symantec memberikan sertifikat penandatanganan kode dan signing-as-a-service berbasis awan untuk sejumlah format kode yang relevan dengan IoT.