Rabu 12 Apr 2023 22:14 WIB

Seluruh Pengurus Masjid Diminta Periksa Lagi QR Qode

Masjid harus memaksimalkan pengawasan QR Code.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erdy Nasrul
Pengunjung memindai QR code untuk mengisi buku tamu di Masjid Raya Sumatera Barat di Padang, Senin (27/3/2023). Masjid Raya Sumatera Barat bekerja sama dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar dalam melakukan digitalisasi terhadap pelayanan di masjid tersebut, di antaranya pengisian buku tamu, survei, pembayaran infak dan informasi masjid melalui QR Code serta pelayanan wifi gratis bagi pengunjung.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Pengunjung memindai QR code untuk mengisi buku tamu di Masjid Raya Sumatera Barat di Padang, Senin (27/3/2023). Masjid Raya Sumatera Barat bekerja sama dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar dalam melakukan digitalisasi terhadap pelayanan di masjid tersebut, di antaranya pengisian buku tamu, survei, pembayaran infak dan informasi masjid melalui QR Code serta pelayanan wifi gratis bagi pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, meminta pengurus masjid untuk memeriksa kembali QR Code yang selama ini menjadi akses digital bagi penyaluran infak dan sedekah dari jamaah.

Seperti diketahui akhir-akhir ini tengah viral di media sosial seorang pria yang menempelkan barcode QRIS palsu untuk sumbangan masjid di kotak amal demi meraup keuntungan pribadi.

Baca Juga

"Kita minta pengurus masjid untuk kembali mengecek dan memeriksa kembali QR Code yang ada di dalam masjid. Ini sebagai upaya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Muflihun, Rabu (12/4/2023).

Ia mengatakan pengguna QR Code harus berhati-hati akan pemalsuan kode QR oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sabotase akun pengguna QR Code yang berujung dengan cyber crime baik mengungkap identitas pengguna atau mengganti QR Code berisi virus atau malware.

"Dibutuhkan dukungan dari setiap stakeholder pada ekosistem pembayaran digital untuk membangun keamanan guna menghindari ancaman kejahatan," ucap Muflihun.

Menurut Muflihun, tujuan utama dari QRIS adalah agar pembayaran digital menjadi lebih mudah bagi masyarakat dan memudahkan regulator untuk mengawasi dari satu pintu saja. Dengan kata lain, QRIS dapat digunakan lintas platform dan aplikasi pembayaran.

"Ketika melaksanakan salat di masjid dan ingin sedekah namun lupa membawa uang cash, di zaman canggih ini kamu bisa melakukan secara transfer melalui QRIS tersebut. Dan sebenarnya ini memudahkan masyarakat untuk melakukan sedekah, namun ternyata malah dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab," ujar Muflihun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement