REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bersama grup musik Slank bekerja sama meluncurkan aplikasi Join Kandidat. Ini adalah aplikasi online yang dapat diunduh melalui ponsel pintar untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pekerjaan. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mengatakan ini menjadi aplikasi menarik, terobosan dari anak bangsa.
"Aplikasi ini memberikan akses yang lebih baik kepada pasar kerja yang dikhususkan kepada mereka yang menengah ke bawah. Selama ini yang memberikan akses ke pasar kerja lebih banyak kepada menengah ke atas,” kata Hanif pada peluncuran aplikasi Join Kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta, melalui siaran pers, Rabu (10/5).
Menaker berharap, aplikasi ini mampu membantu memecahkan problem 60 persen lebih angkatan kerja nasional yang notabene memiliki kemampuan kurang (low skill) atau yang selama ini kesulitan mendapatkan akses lowongan pekerjaan. Aplikasi ini mengakmodir berbagai profesi mulai dari SPG, office boy, kurir, supir, tukang sapu, buruh pabrik, penjaga toko, kasir, atau 2.500 profesi lain yang telah disahkan dalam Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI).
Menurut Hanif, data Pusat Statistik menyebutkan, tujuh juta lebih pengangguran di Indonesia adalah pemuda putus sekolah (drop out), dengan keahlian kerja terbatas. Hanif mengatakan mereka membutuhkan lapangan kerja.
"Sayangnya, informasi lowongan pekerjaan yang disediakan oleh beberapa job portal yang telah ada, tak ramah dengan mereka. Syarat ijazah, pengalaman kerja, kemampuan bahasa Inggris, batasan usia misalnya, sangat membatasi,” kata Hanif.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan saat ini semua bidang mulai harus memiliki aplikasi. Ia menambahkan, penciptaan-penciptaan aplikasi itu tidak terlepas dari kreativitas yang luar biasa dari anak-anak muda sekarang.
"Kita tahu bahwa satu perusahaan terkenal Gojek berhasil sekali karena nilai asetnya senilai 40 triliun. Sumbangan ekonomi kreatif pada PDB sudah 852 triliun dan tentunya itu diawaki oleh tenaga kerja yang andal," ujarnya.
Sedangkan Hermawan Kertajaya pakar marketing yang juga staf khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengapresiasi Slank sebagai grup musik yang bisa menggerakan massa. Dharapkan grup musik ini juga dapat membantu pemerintah mengatasi permasalahan pengangguran.
“Slank ini bukan band biasa. Dari grup musik menjadi suatu pergerakan. Bukan grup musik biasa karena tidak semua grup musik bisa menjadi pencetus ide yang bisa menggerakan orang banyak. Dan yang paling penting pergerakannya berpihak kepada nasionalisme," kata dia.