REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Platform pembayaran elektronik Alipay kini sudah bisa digunakan wisatawan asing di Cina. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Cina, kini bisa bertransaksi membeli makanan atau minuman selama di Cina dengan Alipay.
Dikutip media resmi setempat, Kamis (7/11), para pengguna dapat mengakses berbagai jasa pelayanan, seperti membayar taksi, memesan kamar hotel, dan membeli tiket bioskop di Cina dengan menggunakan Alipay. Dompet digital ini kian mempermudah transaksi di Cina.
Sebelumnya, aplikasi tersebut hanya bisa digunakan dengan nomor telepon lokal yang terhubung dengan rekening bank Cina. Integrasi ini dirasa sangat tidak efektif bagi orang asing yang melakukan kunjungan singkat.
Jumlah wisatawan asing di Cina semakin meningkat dengan adanya kebijakan visa yang relatif longgar. Data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata setempat (MCT) pada 2018 Cina telah kedatangan 30,54 juta wisatawan mancanegara atau naik 4,7 persen dibandingkan pada 2017.
Jumlah itu diperkirakan bakal meningkat seiring dengan makin banyaknya kota-kota di China yang memberikan perpanjangan waktu transit bagi orang asing. Dengan demikian, tidak perlu lagi mengurus visa.
Sementara itu, masyarakat Cina sudah terbiasa menggunakan aplikasi pembayaran daring, terutama Alipay dan Wechat Pay. Perputaran uang tunai pun sudah mulai berkurang karena para pedagang kecil di pasar-pasar tradisional, juru parkir, bus kota, jasa pembantu rumah tangga, dan lain sebagainya juga telah menggunakan kedua aplikasi pembayaran paling populer di Cina itu.
Apalagi kedua aplikasi tersebut bisa digunakan untuk transfer antarpengguna yang bisa ditarik dalam bentuk uang tunai melalui mesin ATM. Selain itu, kedua aplikasi tersebut bisa diisi melalui metode top up atau bisa juga didebet secara otomatis dari rekening bank setiap kali digunakan untuk transaksi pembayaran.