REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) umumkan rencana pembangunan reaktor daya nuklir eksperimental (RDE) atau PLTN mini yang digunakan sebagai sarana edukasi dan riset.
Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto, mengungkapkan RDE yang berlokasi di Serpong ini mulai dibangun tahun ini dan diharapkan selesai tahun 2019 menjelang berakhirnya tahun Renstra 2014-2019. Pembangunan RDE, lanjutnya, merupakan komitmen untuk mengenalkan nuklir sebagai sumber daya listrik baru di masa depan.
Tipe reaktor yang dipilih adalah generasi ke-4 yang memiliki teknologi keselamatan lebih tinggi. Tipe ini juga menurut Djarot bisa digunakan untuk proses desalinasi (mengubah air laut menjadi air tawar), produksi hidrogen, dan proses pencarian batubara.
"RDE merupakan PLTN mini yang dimasa depan bisa diaplikasikan di daerah yang tidak membutuhkan daya besar seperti di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur," kata Djarot di Jakarta.
Rencana pembangunan RDE sudah melalui pembahasan ditingkat menteri. Antara lain Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasioanal (Bappenas), Kepala Bapeten, dan Kepala Batan.
Berbagai persiapan dilakukan dengan membentuk tim pembangunan RDE. Tim bertugas untuk melakukan kajian teknis kelayakan calon tapak, menyusun persyaratan teknis perizinan, dan sosialiasi kepada masyarakat. Beberapa negara juga menyatakan ketertarikannya menjadi mitra seperti Jepang, Cina, Afrika Selatan, dan Rusia.
"Tujuan pembangunan RDE adalah sebagai untuk penguasaan teknologi putra-putri bangsa dalam managemen pembangunan, pengoperasian, dan perawatan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika