REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA--Smart Printing. Inilah sosulsi cetak komprehensif yang ditawarkan Hewlett Packard Indonesia untuk kalangan enterprise. Smart printing merupakan sebuah solusi yang menawarkan kontrol terpusat terhadap sistem jaringan perangkat cetak, keamanan pencetakan dokumen perusahaan, efisien energi dan efisiensi biaya.
Ada beberapa fitur dalam smart printing yang dikembangkan Hewlett Packard. Misalnya Web Jet Admin. Menurut Managing Director, Imaging and Printing Group, HP Indonesia, Mulia Dewi Karnadi, dengan fitur ini kontrol bisa dilakukan secara terpusat dan terintegrasi sekaligus memberikan jaminan keamanan informasi.
''Kita bisa melakukan seluruh aktivitas pencetakan dokumen di kantor menggunakan satu panel,'' kata Mulia Dewi. Dari panel yang sama bisa dimonitor printer mana saja yang aktif, yang tidak aktif.
Fitur pro aktif alert, secara pro aktif akan memberikan alert pesan, apabila tinta printer akan habis. pesan akan disampaikan melalui imel, sehingga penanganan lebih efektif dan efisien, sehingga printer terus bisa digunakan tanpa direpotkan oleh tinta yang habis.
Bagaimana dengan pembatasan pencetakan, misalnya hanya petugas tertentu saja yang bisa mengoperasikan printer, atau hanya staff tertentu yang diijinkan mencetak warna. Untuk hal ini ada fitur collect acces control.
Dengan fitur ini, hanya staf yang memiliki akses saja yang bisa mencetak warna. Sekalipun mesin cetak berfungsi, seseorang yang tidak memiliki akses hanya akan bisa mencetak hitam putih saja.
Sejumlah printer HP untuk kategori korporat, kata Mulia Dewi, memiliki fitur autentication using smart card. Printer dimaksud antara lain color laser jet CM 3530 dan Color Laser Jet CM 4540.
Dengan fitur ini printer hanya bisa digunakan apabila pengguna memiliki akses. Akses bisa menggunakan ID card atau melakukan login. ''Printer HP telah mendukung berbagai sistem yang ada di ID card, misalnya ID card untuk pintu atau Id card absensi. Untuk aktivasi fitur ini tidak perlu investasi tambahan,'' kata Mulia Dewi Karnadi.
Dengan fitur ini, praktis hanya staff yang memiliki akses yang bisa melakukan pencetakan. Karena setiap proses cetak akan membutuhkan konfirmasi, misalnya dengan memasukkan login atau menempelkan ID di sensor pembaca ID.
Uniknya, karena sistem di fitur ini juga terintegrasi dengan fitur collec acces control, hasil cetakan akan ditentukan oleh akses yang dimiliki staf yang akan mencetak dokumen. ''Kalau hanya memiliki akses hitam putih, dia hanya bisa mencetak dokumen hitam putih saja. Kalau tak memiliki akses printer tidak bekerja,'' cerita Mulia Dewi.
Smart Printing, kata Mulia Dewi, membutuhkan dukungan LAN atau Wifi. Sistem ini mendukung jaringan printer dalam satu kantor bahkan di luar kota. ''Kami akan memberikan bantuan teknis kepada korporasi yang akan memanfaatkan layanan ini,'' kata Mulia Dewi.
Bantuan teknis dimaksud antara lain assesment mengenai kebutuhan suatu kantor, berapa printer yang dibutuhan dan printer apa yang ideal untuk kantor itu. '' Bisa saja satu lantai cukup satu printer. Siapa saja bisa memanfaatkan, sepanjang memiliki akses,'' katanya.
Bila satu printer mengalami kerusakan, tak perlu cemas. Staf yang memiliki akses bisa menggunakan printer di tempat lain. ''Sekalipun menggunakan printer yang berbeda, akses tetap sama saja. Kalau hanya diijinkan mencetak hitam putih tak bisa mencetak warna,'' ujar Mulia Dewi.