REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi HP mengenalkan seri printer terbarunya bernama HP Latex 310, HP Latex 330, dan HP Latex 360 hari ini, Kamis (30/7). Ketiga printer anyar itu menerapkan teknologi tinta Latex yang diklaim memberi sumbangsih bagi desain interior.
Teknologi tinta Latex ialah tinta berbasis air generasi ketiga, dimana tinta dibuat dengan menggunakan mesin polimer. Polimer memungkinkan mesin dapat mencetak bahan yang tidak biasa digunakan di dunia digital printing.
Misalnya saja, latex dapat digunakan di bahan-bahan seperti metal, kayu, kaca, kanvas, kain, sintetik mebel, dan lainnya yang sarat dengan dunia interior. "Jadi tidak hanya bisa dicetak di kertas," ujar Andy Syarif Hidayat, Sales Development Manager HP.
Menurutnya, tinta latex merupakan teknologi yang membaharui tinta eco-solvent yang populer digunakan percetakan. Sayang, eco-solvent yang dulu diunggulkan HP memiliki beberapa kekurangan.
Diantaranya ialah pengerjaan yang memakan waktu, kebutuhan cetak luar ruang yang biasanya sarat keterbatasan, serta terbatasnya penerapan-penerapan cetak. Namun yang terpenting, eco-solvent mengandung polutan yang berbahaya.
"HP tidak lagi kembangkan eco-solvent karena polutan yang berbahaya. Di Asia mungkin masih banyak yang menggunakan, tapi Amerika dan Eropa tidak lagi pake (eco-solvent)," katanya.
Ketiga printer tersebut dihargai sekitar Rp 200 - 500 juta setelah didiskon 40 persen. Sementara harga tintanya antara Rp 1-1,5 juta per liter.