REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lebih dari 6.000 pelajar SD memeriahkan babak penyisihan Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia (OMSI). OMSI ke-2 diikuti lebih dari 6.000 pelajar kelas 5-6 Sekolah Dasar dari berbagai kota/Kab di Indonesia.
Quality Control Klinik Pendidikan MIPA Moh. Arodhi mengatakan kegiatan ini untuk menjaring pelajar berbakat di bidang Matematika dan IPA. Tahun ini merupakan kali kedua OMSI diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Hal yang berbeda dari OMSI tahun sebelumnya adalah dari materi tes yang disediakan.
"Tahun ini materi Matematika & IPA digabung menjadi satu. Sedangkan pada tahun sebelumnya dibedakan berdasarkan kemampuan Matematika atau IPA saja. Sehingga kelebihan dari OMSI ke-2 tahun ini bukan hanya mencetak jawara dari salah satu materi saja, melainkan jawara Matematika & IPA," kata Arodhi. ujarnya.
Peserta OMSI tahun ini cukup antusias. Hal itu tampak dari jumlah sebaran perwakilan daerah yang mengikuti kegiatan OMSI ke-2 ini berasal dari Jabodetabek, Bandung, Sukabumi. Tasikmalaya, Ciamis, Serang, Solo, Semarang, Yogyakarta, Sleman, Gunung Kidul, Purwodadi, Surabaya, Sidoarjo, Tuban, Kediri, Ponorogo, Malang, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Lumajang, Madiun, Banywangi, Jombang, Jember, Denpasar, Palembang, Bengkulu, Samarinda, Makassar, Balikpapan, Mataram Lombok dan Sorong (Papua Barat).
Pasca pelaksanaan tes babak penyisihan, maka diharapkan peserta bersiap-siap menghadapi babak final mendatang. Pengumuman hasil babak penyisihan akan disampaikan pada tanggal 12 September 2017 mendatang di republika online.