Ahad 29 Oct 2017 00:06 WIB

11 Juara Olimpiade Guru Matematika Dapat Pelatihan Khusus

Sebelas jawara olimpiade guru matematika 2017 mendapat pelatihan khusus dari Klinik Pendidikan Mipa (KPM), Senin, (16/10). KPM
Sebelas jawara olimpiade guru matematika 2017 mendapat pelatihan khusus dari Klinik Pendidikan Mipa (KPM), Senin, (16/10). KPM

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Sebelas jawara olimpiade guru matematika 2017 mendapat pelatihan khusus dari Klinik Pendidikan Mipa (KPM), Senin, (16/10). Ketua pelaksana, Much. Fachri mengatakan para peserta berasal dari berbagai daerah, seperti Makasar, Surabaya, Kediri, Semarang, Bandung, Jakarta, Bekasi, dan Bogor.

“Program pelatihan ini merupakan bentuk apresiasi KPM kepada guru-guru berprestasi yang pernah berlaga dalam ajang Olimpiade Guru Matematika (OGM) yang diselenggarakan Klinik Pendidikan MPA pada bulan April 2017,” kata ketua Fachri.

Menurut Fachri,  para peserta telah memberikan dedikasi yang tinggi sejak babak penyisihan sampai final sehingga dapat mengharumkan nama sekolah dan wilayahnya. Untuk itu, mereka sangat layak mendapatkan apresiasi ini.

Kesebelas guru terbaik ini, yakni Frederikus (Juara 1 -SDK ST. Joseph Rajawali Makassar), Achmad Hidayat (Juara 2 - Ghilmani Surabaya), Era Brilian R (Juara 3 -Surabaya), Ahmad Nursaid (Juara Harapan 1- MI Nururisalah), Samsul Aziz (Juara Harapan 2- SDI Al Azhar 29 Semarang), Rika Merdekawati (Juara 1- SMP Tunas Unggul Bandung), Rian Dahrian (Juara 3 - SMPN 1 Atap Jasinga Bogor), Joko Santoso (Juara Harapan 1- SMPN 41 Semarang), Suryanih (Juara 1- MAN 7 Jakarta), Prastomo Budiargo (Juara 2 -SMAN 5 Semarang), Ocky Lestariza (Juara Harapan 3 - SMA Multi Istiqlal Bekasi).

 

Pelatihan olimpiade matematika ini digelar KPM selama tiga hari dua malam. Materi yang disuguhkan di antaranya, six ability dalam meningkatkan High Order Thinking Skills (HOTS), latihan soal-soal olimpiade dasar, eksplorasi matematika, strategi sukses olimpiade, dan diakhiri refleksi pelatihan menjadi guru yang berkah  bersama Presiden Direktur KPM, Raden Ridwan Hasan Saputra.

Selain mendapat ilmu olimpiade, banyak hal menarik yang diterima peserta. Salah satunya diungkapkan Suryanih,  “Disini saya memaknai konsep baru dan saya sangat setuju. Kalau ingin dibukakan pintu pemahaman ilmu,maka dekatilah Sang Pemilik Ilmu,” ucap dia.

“Ketika sudah berorientasi kepada Sang Pemilik Ilmu, itulah yang dinamakan cara berpikir supra rasional. Dengan cara berpikir tersebut, kita akan menjadi lebih ikhlas dalam meraih kehidupan yang hakiki,” kata Suryanih yang merupakan juara 1 di tingkat SMA.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement