Ahad 29 Jul 2018 11:18 WIB

Agen Prudential Dilatih Cara Berpikir Suprarasional

Pelatihan digelar agar para agen memiliki semangat dalam merintis karir.

Para agen Prudential mengikuti pelatihan cara berpikir suprarasional yang digelar KPM.
Foto: KMP
Para agen Prudential mengikuti pelatihan cara berpikir suprarasional yang digelar KPM.

REPUBLIKA.CO.ID, Bogor -- Sebanyak 84 agen Prudential yang tergabung dalam komunitas Majelis Qolbu Vibe (MQV) mengikuti training motivasi cara berpikir suprarasional di Wisma DPR RI, Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, pada 25-26 Juli 2018. Pelatihan motivasi ini digelar untuk memberikan semangat kepada para agensi dalam merintis karir sebagai agen asuransi Prudential.

Pada training motivasi kali ini, Ridwan Hasan Saputra (RHS) hadir sebagai motivator. Dengan mengenakan setelan kemeja batik cokelat dan jaket khas Klinik Pendidikan MIPA (KPM), RHS membawakan materi pelatihan dengan tema “Menyelesaikan Masalah dan Mendapatkan Rezeki dari Jalan yang Tak Terduga". Dalam paparannya, Tokoh Perubahan Republika Tahun 2013 ini menyampaikan ihwal mendayagunakan tiga antena kehidupan dalam melejitkan potensi diri lewat cara berpikir suprarasional.

Ketiga antena tersebut adalah akal, hati, dan panca indera. Ketiga aspek tersebut menjadi modal dasar untuk didayagunakan agar berkah dalam meniti hidup di dunia dan di akhirat.

Menurut RHS, bicara tentang hati memang selalu menarik untuk dikaji mengingat hati menjadi faktor kunci dalam meraih berkah hidup. RHS berbagi kiat untuk bisa menghidupkan hati, di antaranya dzikir lisan dan hati, selalu bersyukur, mendahulukan yang Maha Kuasa, membiasakan berbuat baik, dan menghayati Asmaul Husna. Menurutnya niscaya, jika hati sudah hidup, akal dan panca indera dengan sendirinya akan mengikuti apa yang telah menjadi petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sementara itu, meskipun digelar selama dua hari tak membuat peserta jenuh. Selain sajian teori, tim KPM menyajikan pelatihan berbasis aktivitas, seperti diskusi kelompok, praktik merencanakan kesusahan, dan sebagainya. Di samping itu, beragam ice breaking pun dilakukan sehingga semakin menambah semangat peserta.

Hal yang membedakan pelatihan suprarasional dengan pelatihan yang lain ialah terdapat sesi praktik. Terlihat para peserta melakukan diskusi dan praktik merencanakan aktivitas menambah tabungan jiwa dengan membiasakan berbuat baik.

Beberapa aktivitas yang dilakukan di antaranya membersihkan sarana ibadah, membagikan makanan bagi yang membutuhkan hingga membersihkan lingkungan sarana umum di lokasi pelatihan. Pada akhir kegiatan, puluhan peserta pun mengapresiasi dan merasa tergugah untuk menerapkan cara berpikir suprarasional dalam kehidupan keseharian.

Salah satu peserta, Widya Suratini mengaku bersyukur telah mengikuti pelatihan ini. Lebih lanjut lagi, Leader Agency Prudential ini mengatakan, bahwa pelatihan suprarasional sangat penting bagi tim.

“Dengan mengikuti pelatihan ini, wawasan tentang tiga antena kehidupan ini semakin terbuka. Kami semakin memahami ternyata untuk meraih sukses tak harus melulu dengan raga atau fisik, tapi masih ada faktor kunci, yakni tabungan jiwa,” ungkapnya.

Hal senada juga diutarakan Dede Sutrisna yang saat ini menjabat sebagai Asosiate Agency Director. Dede mengaku pelatihan suprarasional ini dijadikan ajang muhasabah diri. Sedangkan memperbesar tabungan jiwa dan tawakal kepada Sang Pencipta (Allah Swt) adalah solusinya. Allah Swt akan memberi rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

photo
Para agen Prudential mengikuti pelatihan cara berpikir suprarasional yang digelar KPM.

Menurut Dede berbeda bila bekerja tanpa doa dan memperkaya tabungan jiwa, rezeki hanya datang dari arah yang disangka, yaitu tempat bekerja yang datang setiap akhir bulan (gajian). "Sementara itu, dengan cara berpikir suprarasional, kita akan mendapat kedua-duanya, kebahagian dunia dan akhirat,” terang Dede.

Sedangkan bagi Sapta Kusdharwito selaku ketua pelaksana, pelatihan yang mengusung tema cara berpikir suprarasional ini syarat akan perjuangan. Perjuangan dalam menghadirkan peserta dan menyiapkan waktu.

Sapta mengaku bersyukur karena antusiasme yang tinggi dari peserta. Ada 84 peserta hadir dengan hati yang lapang. Ia berharap pelatihan suprarasional dapat menjadi solusi dalam menghadapi berbagai masalah yang tengah dihadapi.

"Terlebih, Pak Ridwan tak hanya mengajarkan akal dan panca indera saja, namun bagaimana melibatkan hati dalam melakukan segala aktivitas. Di sinilah keunikan pelatihan motivasi suprarasional,” pungkas Sapta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement