REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi pada ajang International Mathematics Wizards Challenge (IMWIC) 2019 tanggal 15 - 18 Juni 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada ajang IMWIC 2019 ini, Tim Indonesia berhasil meraih 4 medali emas, 10 medali perak dan 17 medali perunggu serta 6 merit.
Selain itu, terdapat 1 peserta yang meraih penghargaan Grand Champion untuk kelas 5, atas nama Amanda Mishal Munandar dari SDN Menteng 01 Jakarta. Muchammad Fachri selaku Team Leader mengatakan, kompetisi IMWIC merupakan kompetisi matematika yang diadakan setiap tahun di negara yang berbeda.
Kompetisi ini bukan hanya kompetisi matematika saja, tetapi juga merupakan ajang persahabatan, pertukaran ilmu, dan juga kebudayaan. Hal ini tergambar pada penampilan budaya dari masing-masing negara ketika acara Prize Giving Ceremony dan tukar menukar souvenir antarpeserta.
Tim Indonesia pada IMWiC 2019 ini mengirimkan 37 siswa dan 4 pendamping. Tim ini juga didampingi oleh 4 orang pendamping. Semua peserta dibina oleh Klinik Pendidikan MIPA, di bawah asuhan pelatih Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional, Raden Ridwan Hasan Saputra.
Sementara itu, jumlah peserta yang mengikuti perhelatan internasional sebanyak 653 peserta yang berasal dari 7 negara, yaitu Tiongkok, Filipina, Indonesia, Hong Kong, Macau, Malaysia dan Thailand.
Much Fachri menjelaskan bahwa untuk dapat menyelesaikan soal-soal pada kompetisi ini tidak cukup berbekal penguasaan teori-teori dalam pelajaran matematika saja, tetapi membutuhkan jam terbang berlatih menjawab soal-soal dan mengikuti kompetisi matematika. Karena dengan cara demikian akan terbentuk kematangan berpikir, serta mental yang kuat.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari orangtua, guru dan pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan IMWIC 2019, semoga prestasi ini memberikan semangat dan keberkahan untuk kita semua,” tutup Alumnus Institut Pertanian Bogor ini.
Meskipun dalam suasana kompetisi, tak memupuskan rasa kebersamaan yang telah dirajut sejak karantina. Seperti yang diungkapkan Amanda Mishal Munandar. Pelajar asal SDN Menteng 01 Jakarta ini turut menyumbangkan 1 medali emas dan 1 trophy grand champion bagi Indonesia di ajang tersebut. Perjalanan pertamanya ke negeri Jiran akhirnya berbuah manis. Selain itu, siswi kelas 5 ini mengaku bersyukur karena dapat menikmati perjalanan.
“Tak menyangka akhirnya dapat medali emas dan grand champion. Selama kegiatan saya menikmati setiap kegiatan jalan-jalan, naik wahana hingga makan-makan,” kata Amanda.
Sementara itu, Taqaufa Sadiid Priya Prasetyo, peraih medali perak ini mengaku hasil yang ia dapatkan semakin menambah motivasi untuk belajar. selain persiapan yang sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari Taqa pun sangat antusias mengikuti karantina bersama KPM. Tak hanya soal belajar matematika, selama karantina merasakan banyak manfaat yang didapatkan.
“Banyak sekali hal berkesan, mulai dari kegiatan karantina, perjalanan ke Malaysia, menambah teman baru, pokoknya seru sekali,” tuturnya seperti dalam siaran persnya.