Jumat 08 Jun 2012 19:43 WIB

Red Hat: Yup, Komputer Windows 8 Bisa Diinstal Linux

Penguin, simbol OS Linux
Penguin, simbol OS Linux

REPUBLIKA.CO.ID, Red Hat lega. Awalnya salah satu distro Linux itu ketatukan bahwa salah satu mekanisme booting baru, termasuk di sistem operasi yang segeral rilis, Windows 8 milik Microsoft, bakal membuat sulit untuk menginstal Linux di mesin Windows 8.

Dalam postingan blog, wakil presiden divisi insinyur Red Hat, Tim Burke, memastikan kepada pecinta Linux mereka tetap bisa bebas menginstal berbagai versi sistem operasi open source bersama dengan Windows 8. Kepastian itu ada terlepas bahwa Microsoft telah mengenalkan UEFI, sistem antarmuka yang memastikan integritas OS ketika komputer melakukan booting.

"UEFI ini bakala mengamankan implementasi booting pada komputer, dan awalnya tidak memudahkan akomodasi terhadap OS selain Microsoft Windows, artinya menolak varian Linux,' tulis Burke.

"Red Hat pun bekerja selama beberapa bulan dengan konsorsium industri, The Linux Foundation, partner perangkat keras dan Microsoft untuk berkolaborasi mengembangkan UEFI yang bisa melakukan dua hal sekaligus, mengamankan mekanisme booting pada komputer dan membolehkan pengguna memilih OS serta memudahkan pengguna.

Keberadaan UEFI , pada intinya ialah cara bagi software bundling atau OS yang sudah melekat pada komputer sejak dirilis--dikenal sebagai firmware--, untuk berdialog dengan sistem booting OS demi memastikan keamanan. "Ini penting karena ada eksploitasi kian meningkat dalam penyerangan dan pemalsuaan saat booting awal sehingga bisa rentan bagi OS komputer," ujar Burke.

Namun saat teknologi itu pertama kali dikenalkan, banyak advokat Linux berkata teknologi akan menghalangi pengguna menginstal Linux di komputer-komputer berbasis Windows. Maklum, beberapa pengguna dan perusahaan memang membeli komputer atau laptop Windows, tapi sering kali mereka mengganti OS Microsoft dengan Linux atau bahkan menjalankan beberapa OS dalam mesin tersebut. Tapi sepertinya Microsoft berubah pikiran

Musuh yang dulu bersumpah menentang piranti lunak open source menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk mengubah citra itu. Kini raksasa software besutan Bill Gates itu mulai merangkul beberapa nama besar di dunia open source seperti Hadoop dan Node.js. dan kini Linux masuk dalam salah satu top kontributor. Sepertinya Microsoft berupaya memastikan bahwa perangkat kerasnya bisa tetap laku dibeli karena itu mesti bekerja berbarengan dengan OS open source.

sumber : Wired
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement