REPUBLIKA.CO.ID, Smartphone Q10 seharusnya menjadi salah satu “perangkat nostalgia” bagi BlackBerry dan juga para konsumen yang menolak mengikuti arus mainstream. Tetapi kenyataan berkata lain. Menurut laporan yang JerukNipis kutip dari Cnet, ponsel Q10 justru tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat pengguna smartphone.
Seorang pemilik sebuah toko ritel, seperti yang dilansir oleh situs The Wall Street Jounal (WSJ), mengatakan bahwa perangkat Q10 tidak dicari oleh para konsumen. Bahkan sebagian pembeli smartphone dengan keyboard QWERTY ini memilih untuk mengembalikan atau menukar ponselnya dengan produk lain.
Kondisi ini juga diamini oleh seorang petinggi perusahaan asal Kanada tersebut. Kepada WSJ, ia menyebutkan bahwa Q10 telah “mati”, bahkan di rumahnya sendiri. Padahal, perusahaan memasang target tinggi, berharap agar para para warga Kanada memilih dan menyukseskan penjualan smartphone bersistem BlackBerry 10 ini.
Kini, BlackBerry harus kembali menghadapi sebuah pekerjaan rumah yang berat. Salah satunya adalah tetap berharap kepada BlackBerry Messenger (BBM) versi cross-platform agar sukses di dunia messenger yang juga telah padat dengan pemain-pemain besar.