REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Electronic Indonesia (SEI) enggan memberi kabar lanjutan mengenai peristiwa meledaknya Samsung Galaxy Note 7 di berbagai negara.
"Mohon maaf, untuk komentar terkait Note 7 kami tidak bisa memberikan pernyataan, segala bentuk pertanyaan bisa diajukan lewat email," ujar Corporate Marketing Director SEI Jo Semidang, ditemui dalam acara peluncuran seri terbaru Samsung di Artotel Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (13/9).
Jawaban Samsung mungkin mengecewakan sebagian pihak yang ingin mengetahui lebih dalam terkait meledaknya Note 7 di berbagai negara. Terlebih lagi belum ada update informasi mengenai investigasi yang dilakukan Samsung sejak awal bulan. Di Indonesia, Note 7 memang belum sempat digenggam para pencintanya. Namun kabar terbaru dari ponsel dengan security system iris scanner tersebut selalu ditunggu dunia.
Sebelumnya Samsung mengeluarkan pernyataan resminya sejak 7 September lalu terkait kecelakaan baterai Note 7 di beberapa negara. Pihak Samsung Electronics Indonesia mengumumkan akan mengembalikan dana para konsumen Indonesia yang sudah melakukan pre-order. Pengembalian dana juga diberikan secara utuh. Pihak Samsung juga berjanji memberikan kompensasi, namun tidak disebutkan besaran dananya.
Dalam pernyataan tersebut pihak Samsung mengaku menyesel dan minta maaf kepada para konsumen. Penjualan Galaxy Note 7 juga diberhentikam serentak secara global. Namun pihak Samsung belum memberikan tanggal pasti mengenai penjualan Galaxy Note 7 selanjutnya. Penjualan hanya dihentikan sementara, dan pihak Samsung akan memberikan informasi selanjutnya terkait hal tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, beberapa media online Korea Selatan mengabarkan sejumlah insiden terkait Galaxy Note 7. Konsumen mengaku mengalami ledakan saat mengisi daya baterai. Ledakan tersebut diketahui berasal dari baterai ponsel. Beberapa kabar menyebutkan, pengguna mengisi baterai dengan kabel charging merek lain. Pihak Samsung masih melakukan investigasi terkait kasus tersebut.