REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BlackBerry mengumumkan secara resmi tidak akan mengembangkan ponselnya sendiri. Hal itu disampaikan BlackBerry bukan berarti tidak akan ada lagi gawai miliknya, namun perusahaan asal Kanada itu akan memberikan lisensi desain dan produksi gawainya kepada perusahaan lain.
Produksi gawai BlackBerry akan dilakukan beberapa partnernya, seperti TCL yang telah memproduksi DTEK50, yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari Alcatel Idol 4. Perusahaan asal Cina tersebut diprediksi akan kembali memproduksi hardware BlackBerry yang digadang bernama DTEK60.
BlackBerry juga melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan telekomunikasi asal Indonesia, yang akan memproduksi beberapa perangkat BlackBerry. Dengan demikian, perusahaan asal Kanda tersebut hanya akan berfokus pada pengembangan software dan keamanan gawai vendornya.
“Perusahaan akan memberikan lisensi pembuatan hardware perangkat kepada partner,” kata CEO BlackBerry, John Chen, dikutip GSM Arena, Ahad (2/10).
Hal itu menunjukkan BlackBerry tidak akan mengembangkan desain perangkat hardware-nya lagi setelah gawai terakhir buatannya, Priv.