Sabtu 04 Aug 2012 19:02 WIB

Awas, Game 'Jadi Tuhan' di Facebook

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Heri Ruslan
idle worship
Foto: facebook
idle worship

REPUBLIKA.CO.ID, Jejaring sosial Facebook kembali memunculkan kontroversi.

Adalah game baru 'Idle Worship' yang memicu keberatan dari sebagian kalangan dengan permainan 'menjadi tuhan' bagi yang memainkannya.

Sejak dirilis pada Maret lalu, game keluaran perusahaan perangkat lunak Idle Games ini langsung melejit di jajaran tangga game terfavorit di dunia maya.

Ide utama permainan ini adalah mensimulasikan para gamers untuk bermain sebagai tuhan. Dalam game ini, para pemain dapat digambarkan dapat menciptakan makhluk dari lumpur.

Makhluk tersebut disebut sebagai bangsa Mudling atau manusia lumpur. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menciptakan peradaban dan agama sebesar mungkin. Pemain dibebaskan memperlakukan makhluk mereka demi mendapat pemeluk agama sebanyak-banyaknya.

Agar terus dapat disembah oleh para Mudling, pemain dibebaskan untuk memperlakukan makhluk-makhluk sesuai kehendak hati. Pemain bisa memberikan siksaan, mengirim bencana alam, menjatuhkan kutukan dan sebagainya untuk menunjukkan eksistensinya.

Pemain juga dapat berbuat baik pada makhluknya dengan mengirimkan utusan atau nabi dan memberikan berbagai macam anugerah. Pemain juga dapat memerintahkan makhluk-makhluknya untuk berperang melawan bangsa Mudling lain milik pemain lainnya yang terhubung lewat jaringan internet.

Kolumnis di laman Forbes, Dave Their, menyebut Idle Worship merupakan game paling ambisius yang pernah merambah Facebook. Ia memprediksi game ini dapat menjadi salah satu game terfavorit di dunia maya.

Game ini juga dinilainya dapat merubah haluan game-game sosial di masa mendatang.

"Idle Worship adalah 'god game', di mana setiap pemain mengontrol ketuhanannya, beberapa pulau, dan bangsa Mudling yang hidup dalam pulau tersebut," kata dia seperti dilansir Forbes.com.

sumber : Forbes.com
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement