Kamis 17 Oct 2024 08:33 WIB

Meta Hadapi Gugatan, Dituduh Sebabkan Masalah Kesehatan Mental Remaja

Jaksa menuntut Meta harus bertanggung jawab atas kerugian nyata terhadap anak-anak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo Instagram dan Facebook milik Meta (ilustrasi). Meta menghadapi gugatan yang menuduhnya menyebabkan masalah kesehatan mental melalui kecanduan Facebook dan Instagram.
Foto: AP Photo/Jenny Kane, File
Logo Instagram dan Facebook milik Meta (ilustrasi). Meta menghadapi gugatan yang menuduhnya menyebabkan masalah kesehatan mental melalui kecanduan Facebook dan Instagram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta menghadapi gugatan dari beberapa negara bagian AS yang menuduhnya menyebabkan atas masalah kesehatan mental melalui kecanduan pada platform Facebook dan Instagram. Keputusan ini dikeluarkan oleh hakim federal di California pada 14 Oktober 2024.

Hakim Distrik AS yang berbasis di Oakland, Yvonne Gonzalez Rogers, menolak upaya Meta untuk membatalkan dua gugatan terpisah yang diajukan oleh negara-negara bagian dalam dua gugatan terpisah yang diajukan tahun lalu. Satu gugatan melibatkan lebih dari 30 negara bagian termasuk California dan New York, lalu gugatan lainnya dari Florida.

Baca Juga

Rogers memberikan batasan pada tuntutan negara-negara bagian tersebut, setuju dengan Meta bahwa undang-undang federal yang dikenal sebagai Section 230 yang mengatur platform online sebagian melindungi perusahaan tersebut. Namun, ia menemukan bahwa negara-negara bagian telah mengajukan cukup banyak rincian tentang pernyataan yang diduga menyesatkan oleh perusahaan untuk melanjutkan sebagian besar kasus mereka.

Hakim juga menolak mosi yang diajukan oleh Meta, TikTok milik ByteDance, YouTube milik induk Google, Alphabet, dan SnapChat milik Snap untuk membatalkan gugatan cedera pribadi oleh penggugat individu. Perusahaan-perusahaan lain tidak menjadi tergugat dalam tuntutan hukum negara bagian.

Keputusan ini membuka jalan bagi negara bagian dan penggugat lainnya untuk mencari lebih banyak bukti dan berpotensi melanjutkan ke pengadilan. Ini bukanlah keputusan akhir atas manfaat dari kasus-kasus mereka.

“Meta harus bertanggung jawab atas kerugian yang sangat nyata yang ditimbulkannya terhadap anak-anak di sini di California dan di seluruh negeri,” kata Jaksa Agung California, Rob Bonta, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Kamis (17/10/2024).

Pengacara untuk para penggugat cedera pribadi dalam sebuah pernyataan bersama menyebut keputusan tersebut sebagai kemenangan signifikan bagi anak muda yang telah terkena dampak negatif dari platform media sosial yang membuat ketagihan dan berbahaya. Juru bicara Meta mengatakan perusahaan tidak setuju dengan keputusan tersebut secara keseluruhan dan bahwa mereka telah mengembangkan berbagai alat untuk mendukung orang tua dan remaja, termasuk “Akun Remaja” baru di Instagram dengan perlindungan tambahan.

Juru bicara Google menyebut tuduhan tersebut sama sekali tidak benar. “Memberikan pengalaman yang lebih aman dan sehat kepada anak muda selalu menjadi inti dari pekerjaan kami,” kata jubir tersebut.

Negara-negara bagian tersebut sedang mencari perintah pengadilan terhadap praktik bisnis Meta yang diduga ilegal dan meminta ganti rugi uang yang tidak ditentukan. Ratusan tuntutan hukum telah diajukan oleh berbagai penggugat yang menuduh perusahaan-perusahaan media sosial tersebut merancang algoritma adiktif yang menyebabkan kecemasan, depresi, dan masalah citra tubuh di kalangan remaja, serta gagal memperingatkan akan risikonya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement