Selasa 22 Jan 2013 11:53 WIB

'Ransomware' Makin Digemari Penjahat Dunia Maya di 2013

Peringatan ini adalah salah satu cara Ransomware menakut-nakuti dan mengelabui korbannya.
Foto: Symantec
Peringatan ini adalah salah satu cara Ransomware menakut-nakuti dan mengelabui korbannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejahatan penipuan siber melalui ransomware diprediksi akan makin merajalela di 2013. Perusahaan software keamanan komputasi Symantec mengatakan modus kejahatan ini makin digemari penjahat dunia maya sejak setahun lalu dan diperkirakan terus meningkat tahun ini.

Ransomware adalah tipe program jahat (malware) yang sanggup melumpuhkan fungsi komputer. Tujuan dari serangan malware ini adalah untuk memeras pengguna, yang jika ingin komputernya kembali berfungsi ia diharuskan membayar uang tebusan.

Penelitian Symantec memperkirakan penjahat siber telah mengantongi lebih dari 5 juta dolar Amerika per tahun dari korban ancaman ini.

Metode yang digunakan untuk memeras pun makin mengitimidasi. Misalnya dengan menampilkan sebuah peringatan dari pihak berwenang seperti biro keamanan FBI yang mengharuskan korban membayar via online jika tidak ingin berurusan dengan hukum.

Korban yang terkena serangan program jahat ini biasanya akan ketakutan setelah 'dituduh' melakukan kegiatan ilegal seperti mengunduh film atau musik bajakan.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 2,9% korban akhirnya membayar tebusan," demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis Symantec, Senin (22/1).

Symantec mendapati kalau ransomware sudah menyebar cepat khususnya di seluruh Eropa Barat, Amerika Serikat dan Kanada. Ada ratusan ribu komputer yang sudah menjadi korban serangan ini dimana sedikitnya 16 varian ransomware telah teridentifikasi.

Berikut adalah ancaman-ancaman keamanan lain yang diprediksi Symantec akan jadi tren di tahun 2013:

- Konflik antara negara, organisasi dan individu akan mendominasi dunia maya.

- Karena pengguna  beralih ke aplikasi bergerak dan komputasi awan, begitu pula penyerang, terutama dengan memanfaatkan Sertifikat Secure Socket Layer (SSL) yang digunakan  perangkat bergerak dan aplikasi

- Madware terus mengalami lonjakan - terutama karena perusahaan-perusahaan berusaha untuk mendorong pendapatan dari iklan mobile

- Bahaya keamanan baru & trik untuk pelanggan di jejaring sosial.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement