REPUBLIKA.CO.ID, Twitter Inc telah menerapkan teknologi keamanan terbaru untuk mempersulit kemungkinan adanya aktivitas mata-mata terhadap para pemilik akun twitter.

Media sosial terkemuka ini pun  meminta perusahaan-perusahaan Internet lain untuk melakukan hal yang sama, sebagai penyedia Web sehingga dapat menggagalkan spionase yang dilakukan oleh badan intelijen pemerintah.

Layanan pesan online, yang mulai meramaikan komunikasi sejak 2011 lalu dan menggunakan enkripsi HTTPS tradisional, pada hari Jumat (22/11) lalu telah menambah 'layer' baru sebagai perlindungan bagi HTTPS yang dikenal sebagai "forward secrecy"

"Satu setengah tahun yang lalu , Twitter pertama dilayani sepenuhnya oleh HTTPS," kata perusahaan itu dalam sebuah posting blog."Sejak itu, telah menjadi lebih jelas betapa pentingnya langkah untuk melindungi privasi pengguna kami."

Langkah Twitter adalah respon terbaru dari perusahaan-perusahaan Internet AS menyusul pengungkapan mantan agen mata-mata Edward Snowden tentang menyebarnya program mata-mata yang diklasifikasikan sebagai pengawasan pemerintah AS.

Dengan terbuka, perusahaan Facebook Inc , Google Inc , Microsoft Corp dan Yahoo Inc  mengeluh bahwa pemerintah tidak membiarkan mereka mengungkapkan upaya pengumpulan data dengan rahasia. Beberapa perusahaan itu pun telah mengadopsi teknologi baru untuk keamanan privasi  pengguna data yang lebih baik.

"Forward Secrecy" mencegah peretas dari upaya mengeksploitasi adanya kelemahan potensial di HTTPS.  Banyak data pada sistem tersebut yang bisa 'direbut' jika mata-mata mampu mencuri satu kunci pribadi. Kunci tersebut kemudian digunakan untuk mengenkripsi semua data, kata Dan Kaminsky, ahli keamanan internet .

Teknik yang lebih maju berulang kali menciptakan kunci individu untuk membuka sesi komunikasi yang baru. Dampaknya, mustahil untuk menggunakan master key untuk mendekripsi mereka , kata Kaminsky. "Ini adalah hal yang baik untuk dilakukan," katanya . "Aku senang ini adalah arah industri yang kami ambil."

Ikuti Whatsapp Channel Republika