Sabtu 02 Aug 2014 09:50 WIB

UU 'Pembungkam' Blogger Mulai Berlaku di Rusia

Sensor Internet
Sensor Internet

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah undang-undang (UU) yang akan menetapkan peraturan lebih ketat pada blogger dan pengelola situs berita mulai berlaku di Rusia, Jumat (2/8). UU ini mewajibkan para penulis blog yang punya 3000 lebih pengunjung situs per hari untuk mendaftarkan diri kepada pemerintah.

Seperti dilansir VOA, Sabtu (2/8), penulis blog Rusia kini diwajibkan mendaftarkan diri sebagai organisasi media massa. Mereka harus mematuhi peraturan yang melarang penerbitan informasi yang tidak betul, menghasut kebencian atau penggunaan kata-kata kasar.

Para blogger harus memberi informasi pribadi mereka kepada pemantau media pemerintah, Roskomnadzor dan mereka bahkan harus bertanggung jawab atas komentar pembaca yang diterbitkan dalam blog mereka.

Blogger yang menolak untuk mematuhi UU itu akan didenda sampai 1,400 dolar dan blognya akan dilarang di wilayah Rusia. Organisasi yang tidak mematuhinya akan didenda sampai 14 ribu dolar.

Koran Izvestia hari Jumat melaporkan bahwa Roskomnadzor telah membuat daftar tujuh penulis blog yang akan diberitahu bahwa mereka harus mendaftarkan blognya sebagai penerbitan media massa. Dalam daftar itu termasuk penulis novel, Boris Akunin, penulis radikal Eduard Limonov, dan pelawak serta aktor Mikhail Galustyan, dan jurupotret Sergei Dolya.

Para kritikus menganggap peraturan ini sebagai cara Presiden Vladimir Putin membungkam perbedaan pendapat di internet.

Pihak oposisi mengatakan undang-undang tersebut akan memudahkan Putin membungkam suara oposisi yang jarang mendapatkan tempat di saluran televisi yang sebagian besar diatur oleh negara atau pro Putin, dan memilih menggunakan internet untuk mengatur demo melawan mantan mata-mata KGB tersebut.

 

“Peraturan baru ini membatasi pertukaran informasi, membatasi pendapat, baik dalam bentuk tulisan, suara ataupun video. Mereka ingin membatasi semua karena kejayaan mereka hampir berakhir,” kata Anton Nosik, blogger ternama Rusia dan ahli media online, pada Reuters, Rabu 30 April lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement